Penyelamatan Ekosistem Sungai ala Sungai Watch, Organisasi Nirlaba asal Bali

- 15 Februari 2024, 20:21 WIB
Penyelamatan Ekosistem Sungai ala Sungai Watch, Organisasi Nirlaba asal Bali
Penyelamatan Ekosistem Sungai ala Sungai Watch, Organisasi Nirlaba asal Bali /Ni Made Ari Rismaya Dewi/Ringtimes Bali

Tidak Berhenti di Tahap Pembersihan

Sungai Watch sebagai organisasi pemerhati kelangsungan ekosistem sungai tidak hanya melakukan pembersihan saja. Tahap pembersihan dilakukan setiap hari pada 268 jaring sampah yang sudah dipasang di sungai. Setiap minggu mereka juga merangkul komunitas lokal dan sukarelawan untuk proses pembersihannya. Rata-rata mereka mengumpulkan 2,23 ton sampah non organik per hari pada tahun 2023.

Sampah yang sudah diangkut kemudian akan dilakukan pemilahan. Tujuh fasilitas pemilahan sudah tersedia lewat kerjasama dengan berbagai pemilik kepentingan. Pemilahan tersebut dibagi menjadi 30 kategori material sampah yang berbeda.

Sebelum dilakukan proses daur ulang lebih lanjut, pemeriksaan dilakukan terhadap sampah tersebut untuk mengumpulkan sebanyak mungkin data tentang sampah yang sudah dikumpulkan. Data ini akan digunakan sebagai bahan diskusi seputar polusi kepada pihak yang berkepentingan.

Proses ini berlanjut ke pembersihan sampah yang sudah terpilah tersebut. Sampah akan dicacah terlebih dahulu menjadi bentuk kecil lalu dibersihkan sebelum masuk ke proses pengeringan. Sampah yang sudah kering ini nantinya akan didaur ulang menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.

Sebagai salah satu misinya, Sungai Watch meluncurkan Sungai Design sebagai solusi untuk meningkatkan nilai sampah yang sudah dikumpulkan. Sampah seperti kantong plastik, plastik keras, gelas plastik, sanda, dan kaca akan diubah menjadi produk baru yang memiliki nilai. Untuk material yang lain akan dikirimkan ke pengepul yang sudah bekerjasama dengan Sungai Watch.

Dengan berbagai cara yang sudah dilakukan selama 3 tahun berdiri, kegiatan Sungai Watch terbukti efektif untuk menanggulangi permasalah sampah yang tidak dapat diselesaikan dalam ruang lingkup pemerintah daerah. Tentu masih banyak kekurangan di berbagai sektor, namun proses pembenahan ekosistem sungai kembali ke layaknya sungai terus akan dilakukan. Dan tentunya mengajak berbagai lapisan masyarakat dan organisasi lain untuk terus berkolaborasi menyelamatkan lingkungan.***

Halaman:

Editor: Maya Atika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah