“Masalah pertama, peserta didik tidak punya kesempatan untuk mengeksplorasi minat dan harus menentukan pilihan dalam usia sangat awal,” jelas Nadiem.
Masalah kedua, ia menjelaskan, mata pelajaran yang tidak menjadi pertimbanga SNMPTN akan dianggap tidak penting oleh murid dan guru.
Oleh sebab itu, Kemendikbudristek merancang aturan SNMPTN yang baru dalam dua komponen, sebagai berikut:
- Minimal 50% nilai rata-rata rapor seluruh mata pelajaran.
- Maksimal 50% komponen penggali minat dan bakat, yaitu meliputi:
- Nilai maksimal 2 mata pendukung jurusan
- Prestasi
- Portofolio untuk prodi seni dan olahraga
PTN dapat tetap menentukan komposisi presentase komponen 1 dan 2, serta subkomponen 2 sesuai program studinya.
Aturan Baru SBMPTN 2023
Dulu, SBMPTN mengujikan banyak materi dari beragam mata pelajaran.
Siswa dituntut untuk menghafal materi, sementara guru harus tuntas mengajarkan semua materi dan menghabiskan waktu melatih siswa mengerjakan soal UTBK.
Selain itu, Nadiem menyebut banyak peserta didik merasa harus mengikuti bimbingan belajar.
Menurut Nadiem, hal ini membuat kualitas pembelajaran menurun serta menyulitkan peserta didik dari keluarga kurang mampu untuk masuk PTN.