Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyerukan bahwa kasus diabetes di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahun.
Baca Juga: Inilah Daftar Skuad Timnas Futsal Indonesia di Piala Asia 2022, tanpa Ardiansyah Runtuboy?
"Terakhir apa yang saya lihat, 13 persen dari penduduk Indonesia itu diabetes sebagai mother of all diseases," katanya, dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan, diabetes merupakan sumber segala penyakit dan ketika menetap lama di tubuh manusia dapat menyebabkan penyakit ginjal, cuci darah, stroke, jantung, dan banyak penyakit tidak menular lainnya.
Rahmad menyebut penyakit yang timbul akibat diabetes tersebut mengeruk APBN.
“Ya, ironislah, penyakit-penyakit yang timbulkan akibat kebanyakan mengkonsumsi gula maupun pola makan yang tidak sehat pada gilirannya membebani keuangan negara. Kenyataannya, setiap tahunnya, triliunan uang rakyat habis digunakan untuk cuci darah, jantung, stroke maupun penyakit lainnya yang sebenarnya bukan penyakit menular. Kondisi seperti ini sangat membebani,” jelas Rahmad.
Untuk mengatasi kondisi ini, aturan di Indonesia hadir yang mengatur pemanfaatan bahan campuran gula, garam, dan lemak pada produk makanan dan minuman.
“Nah, aturan Permenkes tahun 2013 tentang pencantuman kewajiban untuk mencantumkan nilai kadar gula garam dan lemak kan sudah ada. Aturan ini harus benar-benar dilaksanakan dengan kontrol serta pengawasan yang ketat. Dinas-dinas terkait harus dipastikan ikut mengontrol produk makanan cepat saji dan makanan olahan yang mengandung gula tinggi, Tentu saja, kalau ada produk yang tidak mengindahkan aturan harus diberikan sanksi yang tegas,” jelas Rahmad.
Selain itu, ia juga mengatakan perlu ada edukasi pola makan yang sehat kepada masyarakat melalui fasilitas-fasilitas kesehatan, seperti puskesmas dan posyandu.