Honda CB650R atau MV Agusta, Motor Baru Ganjar Pranowo, Temani Sunmori ke Desa Wisata Kemuning

30 Januari 2022, 22:41 WIB
Honda CB650R atau MV Agusta, Motor Baru Ganjar Pranowo, Temani Sunmori ke Desa Wisata Kemuning /Dok. Prov. Jateng

DEMAK BICARA - Honda CB650R atau MV Agusta, Motor Baru Ganjar Pranowo,  Temani Sunmori ke Desa Wisata Kemuning. 

Pertanyaan tersebut muncul saat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menikmati sunday morning ride (sunmori) dengan motor baru, ke kawasan Gunung Lawu Karanganyar, Minggu 30 Januari 2022. Honda CB650R atau MV Agusta?

Tampilan motor baru Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pun menjadi perhatian, Honda CB650R atau MV Agusta?

Baca Juga: Ganjar Pranowo Cek Persiapan Imlek di Tien Kok Sie, Kelenteng Tertua di Indonesia, Ini yang Ditemukannya

Hamparan teh yang hijau dan udara sejuk Gunung Lawu menyambut kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Minggu 30 Januari 2022.

Pemandangan indah itu seolah jadi pengobat lelah Ganjar yang menempuh perjalanan panjang Semarang-Karanganyar dengan menggunakan sepeda motor.

Ganjar hari itu memang melakukan kegiatan tidak biasa. Ia melakukan kunjungan kerja ke Karanganyar tidak menggunakan mobil. Ia memilih motoran bersama group motornya, Bandiyem Group Motoran.

Salah satu lokasi yang didatangi adalah Desa Kemuning Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar. Ganjar datang ke desa itu untuk melihat pengembangan desa wisata yang kini sedang moncer-moncernya.

"Daerah ini indah sekali, wisatanya berkembang pesat dan sekarang dikunjungi banyak wisatawan. Saya dengar warga desa ini tidak ada seorangpun yang pengangguran. Semua bekerja dan dapat penghasilan dari sektor pariwisata," kata Ganjar.

Ganjar bersama rombongan kemudian istirahat ke Segoro Ijo, salah satu rumah makan terkenal di tempat itu. Saat makan, Ganjar bertemu Kades Kemuning, Widyoko. Ganjar langsung ngajak ngobrol Widyoko dan menggali informasi tentang bavaimana cara Widyoko mengembangkan daerah itu sampai terkenal seperti saat ini.

"Ini mulai tahun 2014 pak, saat itu kami bersama anak-akan muda di desa ini memetakan potensi yang bisa dikembangkan. Kemudian muncul ide mengembangkan pariwisata," kata Widyoko.

Awal wisata yang dibuat adalah susur sungai menggunakan ban bekas atau tubbing. Meski tidak mudah karena harus menyadarkan masyarakat tidak buang limbah ke sungai, namun akhirnya wisata itu berhasil jalan dan banyak diminati.

"Setelah itu kami kembangkan lagi, sekarang jadi ramai. Ada Jeep adventure, pasar tradisional, Taman Bintang dan ada juga bukit Teletubies yang bisa digunakan untuk wisata adrenalin paralayang. Penghasilannya lumayan besar, untuk Jeep adventure saja pernah empat bulan dapat Rp1,4 miliar," jelasnya.

Tak hanya memikirkan desanya, Widyoko saat ini sudah berkoordinasi dengan sejumlah kades lain di daerah Tawangmangu. Tujuannya untuk saling berkoordinasi dan kolaborasi.

"Panjenengan keren. Saya mendengar dan melihat sendiri bagaimana desa ini sekarang sukses. Ide kreatif muncul, kolaborasi antara anak muda dengan pemerintah desa muncul, sehingga desanya maju," kata Ganjar.

Baca Juga: Badai Covid-19 Landa Timnas Indonesia vs Timor Leste? Shin Tae Yong Hanya Turunkan 5 Pemain Pengganti, Ada Apa

Ganjar juga mengajak kades-kades lain di Jateng untuk belajar ke Desa Kemuning. Sebab selain bisa mengembangkan desanya, masyarakat juga mau bersama berkolaborasi antar desa tetangga agar kemajuan tidak parsial, namun semua bisa maju bersama.

"Kalau mau desanya berkembang, kamu bisa belajar pengelolaan desa ke sini. Tidak hanya membuat wisata desa yang cantik, tapi juga mengedepankan kolaborasi bersama untuk memakmurkan masyarakat," pungkas Ganjar. ***

Editor: Maxcimilian Arcello

Tags

Terkini

Terpopuler