Miris! Taliban Larang Perempuan Afganistan Belajar di Universitas

- 21 Desember 2022, 12:59 WIB
Anak perempuan di Afghanistan dilarang bersekolah oleh Taliban.
Anak perempuan di Afghanistan dilarang bersekolah oleh Taliban. /Reuters/

DEMAK BERITA – Taliban kelompok militer yang menguasai Afganistan mengeluarkan larangan bagi perempuan di negara itu untuk belajar di universitas.

Larangan itu turun langsung dari kementerian pendidikan tinggi Afganistan di bawah Taliban yang mengatakan bahwa siswa perempuan tidak diizinkan belajar di universitas di sana sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Juru bicara kementerian pendidikan tinggi Afganistan juga mengkonfirmasi surat instruksi agar universitas negeri dan swasta di Afghanistan segera menangguhkan akses belajar para murid perempuan

“Diinformasikan untuk segera melaksanakan perintah penangguhan pendidikan perempuan sampai pemberitahuan lebih lanjut,” tulis surat yang ditandatangani Neda Mohammad Nadeem Menteri Pendidikan Tinggi Afganistan, dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Menlu Retno Marsudi dalam Forum PBB Sampaikan Indonesia Salurkan 3 Juta Dolar untuk Bantu Afghanistan

Ziaullah Hashimi juru bicara kementerian juga mengkonfirmasi perintah tersebut.

Keputusan ini muncul setelah Taliban mengetahui banyak mahasiswi yang mengikuti ujian akhir semester di universitas.

Taliban membela larangan ini dilakukan untuk menjaga "kepentingan nasional" dan "kehormatan" perempuan.

Beberapa pejabat Taliban juga mengatakan larangan pendidikan di universitas ini hanya bersifat sementara.

Meski begitu, kelompok itu terus mengeluarkan banyak alasan untuk menutup akses belajar bagi perempuan, seperti karena kurang dana atau butuh waktu merombak silabus sesuai ajaran Islam.

Al Jazeera melaporkan, seorang ibu dari seorang mahasiswi asal Afganistan mengatakan bahwa putrinya menangis saat mengetahui larangan itu.

Mahasiswi ini takut dia tidak bisa lagi melanjutkan studi kedokterannya di Kabul.

Baca Juga: Kemlu Gerak Cepat Evakuasi WNI Dari Afghanistan, Ganjar Apresiasi dan Berdoa Agar Semuanya Sehat Juga Selamat

Keputusan Taliban melarang perempuan untuk belajar di universitas muncul di malam yang sama dengan perundingan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York mengenai Afghanistan.

Saat itu, Roza Otunbayeva perwakilan khusus sekretariat jenderal PBB untuk Afghanistan mengatakan penutupan sekolah di negara itu merusak hubungan antara pemerintahan Taliban dengan komunitas internasional.

Stephane Dujarric juru bicara PBB tegas mengecam tindakan Taliban.

“Ini jelas melanggar janji lain dari Taliban,” seru Dujarric.

“Kami telah melihat, sejak pengambilalihan mereka, berkurangnya ruang bagi perempuan, tidak hanya dalam pendidikan, tetapi juga akses ke area publik,” ujarnya.

“Ini adalah langkah lain yang sangat meresahkan dan sulit membayangkan bagaimana suatu negara dapat berkembang, dapat menghadapi semua tantangan yang dimilikinya, tanpa partisipasi aktif perempuan dan pendidikan mereka.”

Utusan PBB Amerika Serikat dan Inggris sama-sama mengutuk langkah Taliban tersebut.

“Taliban tidak dapat berharap untuk menjadi anggota yang sah dari komunitas internasional sampai mereka menghormati hak semua warga Afghanistan, terutama hak asasi manusia dan kebebasan dasar perempuan dan anak perempuan,” tegas Robert Wood Wakil Duta Besar AS untuk PBB.

Taliban sejak lama mengeluarkan banyak kebijakan untuk membatasi perempuan.

Aturan bagi perempuan Afganistan antara lain berupa batasan di mayoritas bidang pekerjaan, perintah memakai pakaian tertutup dari ujung kepala sampai ujung kaki di depan umum, dan larangan untuk berkunjung ke taman dan pusat olahraga.***

Editor: Erwina Rachmi Puspapertiwi

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x