Network
Demak Bicara – Negara Afghanistan saat ini tengah diuji dengan berbagai masalah, selain kekuasannya diambil alih oleh Taliban, masalah di Afghanistan semakin diperparah dengan adanya kekeringan, kerusakan infrastuktur dan juga pandemi Covid-19.
Dalam acara yang digelar secara virtual Pertemuan Tingkat Tinggi PBB untuk Situasi Kemanusiaan di Afghanistan, Sekjen PBB mengungkapkan saat ini Afghanistan tengah mengalami krisis kemanusiaan terparah di dunia dalam sejarah.
11 juta warga Afghanistan diperkirakan membutuhkan bantuan kemanusiaan darurat dari negara-negara lainnya.
Baca Juga: Bikin Bangga ! Pemprov Jateng Dapat Penghargaan WTP 10 Kali Berturut Dari Kemenkeu
Dalam forum PBB tersebut, Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, RI Retno Marsudi mengungkapkan bahwa komunitas internasional mempunyai tanggung jawab dalam hal penyaluran bantuan kepada Afghanistan supaya sampai dengan cepat dan lancar.
“Indonesia berkomitmen memberikan bantuan sebesar 3 juta Dolar Amerika Serikat (AS) kepada masyarakat Afghanistan, melalui mitra lokal yang terpercaya,” Menlu RI Retno Marsudi, pada 13 September 2021.
Retno Marsudi menambahkan dari 3 juta dolar tersebut, 150 ribu dolar diperuntukkan untuk kemanusiaan dalam keadaan darurat dan 2,85 juta Dolar AS ditujukan untuk mendukung pembangunan di Afghanistan selama tiga tahun ke depan, khususnya kesehatan, pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan pertambangan.
Lebih lanjut, Menlu Retno Marsudi menjelaskan bahwa Indonesia sebelumnya telah secara konsisten dalam membantu pembangunan di Afghanistan hingga mencapai 10 juta dolar AS.
Indonesia memiliki program kerjasama dalam menyalurkan kontribusi tersebut ke Afghanistan melalui trilateral dan peningkatan kapasitas di bidang UMKM, pemberdayaan perempuan, pemerintahan yang baik, serta pengelolaan sumber daya alam.
