Bulan Syaban dan 5 Peristiwa Penting Didalamnya: Ajal Ditentukan, Shalawat Diperintahkan

- 12 Maret 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi Amalan Nisfu Syaban
Ilustrasi Amalan Nisfu Syaban /Pixabay/surgull01

 

DEMAK BICARA – Bulan Syaban jatuh pada 15 Maret 2021. Syaban bulan yang mulai dan istimewa dalam Islam, selain Ramadhan dan Rajab. Sebab, di dalam bulan Syaban terjadi beberapa peristiwa penting.

Momen-momen penting inilah yang membuat bulan Syaban memiliki kelebihan yang tidak terdapat pada bulan-bulan yang lainnya. Apa saja peristiwa penting yang terjadi di bulan Syaban ini?

1. Perintah Shalawat Turun

Ini salah satu keistimewaan bula Syaban yang tidak ada pada bulan-bulan yang lain. Pada bulan ini, Allah SWT menurunkan perintah kepada umat Islam untuk bershalawat kepada makhluk yang paling dicintainya, yaitu Rasulullah SAW.

Perintah untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW ini tertuang dalam surat Al-Ahzab ayat 56, yang artinya:

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”

Baca Juga: Ini Niat Puasa Bulan Syaban dan Keutamaannya: Dibaca Malam Atau Siang Harinya

Dalam ayat tersebut, dijelaskan bahwa Allah SWT dan para malaikat bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Untuk itu, manusia diminta juga untuk bershalawat kepada Nabi SAW.

Karena pada bulan ini perintah bershalawat turun. Maka bershalawat menjadi salah satu amalan yang dianjurkan pada bulan ini. Umat Islam dianjurkan memprbanyaklah baca shalawat di bulan Syaban ini.

2. Catatan Amal Diangkat ke Langit

Pada bulan Syaban, malaikat pencatat amal membawa buku amal kita ke langit. Buku itu berisi catatan pahala dan dosa yang kita lakukan selama setahun.

Ini momen dimana seorang muslim mendapatkan penilaian atas amal-amalnya selama setahun penuh. Karena itulah, bulan Syaban dianggap memiliki keistimewaan.

Hal ini tertuang dalam sebuah hadits, yang artinya:

Usamah bin Zaid bertanya kepada Rasulullah SAW:, “Wahai Rasulullah aku belum pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban? Rasul menjawab, Itu bulan yang terletak antara bulan Rajab dan Ramadhan serta banyak orang lalai padanya. Dialah bulan diangkatnya amal kepada rabbil ‘alamin (Tuhan Pemelihara alam raya). Aku senang amalku diangkat sedangkan aku dalam keadaan berpuasa,” (HR. An Nasa’i).

Nabi SAW mensunnahkan kepada umatnya untuk berpuasa pada bulan Syaban ini. Karena ketika amal diangkat ke langit dan seorang musim dalam keadaan berpuasa, itu sangat baik bagi dirinya.

Baca Juga: Bolehkah Puasa di Bulan Syaban? Ini Hukum dan Dalil Haditsnya

3. Perubahan Arah Kiblat

Dalam sejarah Islam, perubahan arah kiblat terjadi pada bulan Syaban. Awalnya, kiblat umat Islam menghadap ke Baitul Maqdis. Baitul Maqdis menjadi kiblat muslimin selama 17 bulan 3 hari.

Tepat pada nisfu Syaban, pertengahan bulan ini, turun perintah dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengubah arah kiblat ke Ka'bah, Masjidil Haram, Mekah.

Ka’bah menjadi kiblat umat Islam di seluruh dunia. Perintah perubahan kiblat ke Ka’bah ini tertuang pada surat Al-Baqarah ayat 144, yang artinya:

“Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu.”

Baca Juga: Apakah Tes Swab Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Pakar Fiqh Islam

4. Ajal Manusia Ditentukan

Bulan Syaban menjadi istimewa, karena pada bulan ini umur manusia ditentukan. Pada bulan ini, ajal seseorang ditetapkan. Sehingga bulan ini sangat penting dalam kehidupan umat Islam.

Dikisahkan, Aisyah ra, isteri Nabi Muhammad SAW, melihat Beliau banyak berpuasa di bulan Syaban ini. Ketika ditanyakan kepada Nabi SAW, dijawab bahwa pada bulan Syaban ini, dicatat ajalnya seseorang. Karena itulah, Nabi SAW mensunahkan untuk banyak berpuasa di bulan Syaban ini.

Nabi bersabda: “sesungguhnya Allah mencatat di bulan Syaban setiap diri yang mati di tahun itu (dicatat ajalnya). Maka aku suka datangnya ajalku sedangkan aku dalam keadaan berpuasa. (HR. Abu Ya’la).

Baca Juga: 7 Bintang Sepakbola Muslim Ini Bangun Masjid: Ada yang Sisihkan dari Bonus Piala Dunia

5. Bulannya Al-Quran

Bulan Syaban disebut juga sebagai Syahrul Qur’an (Bulannya Al Quran). Selain itu, bulan Syaban juga disebut Syahrul Qurra’ (bulannya para pembaca Al Qur’an).

Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak baca Al Quran di bulan ini.

Diriwayatkan dari Anas Ra, ia berkata: “Ketika memasuki bulan Syaban, kaum Muslimin sibuk dan tekun dengan mushafnya (Al Quran) masing-masing untuk dibaca. Mereka juga mengeluarkan zakat harta untuk menguatkan dhuafa dan orang miskin berpuasa di Bulan Ramadhan.”

Dalam kitab Lathaiful Ma’arif karya Ibnu Rajab Al Hambali, Hasan bin Sahl berkata, bulan Syaban bertanya kepada Allah SWT: “Wahai Tuhanku, Engkau menjadikanku di antara dua bulan yang agung, maka apa bagian untukku?” Allah SWT menjawab: “Kujadikan untukmu (bulan) Qiraatul Qur’an (membaca Al Qur’an).”

Syekh Ahmad Hijazi mengatakan bahwa kaum salafus shalih menyambut bulan Syaban dengan membaca Al Qur’an.

Itulah keistimewaan yang terjadi apda bulan Syaban.***

 

Editor: Muhammad J.H


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah