DEMAK BICARA - Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang penuh dengan keutamaan dalam kalender Hijriah. Di dalamnya, terdapat dua amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW, yaitu puasa Tarwiyah dan puasa Arafah. Kedua puasa ini memiliki nilai ibadah yang tinggi dan menawarkan keutamaan yang luar biasa bagi umat Islam yang melaksanakannya.
Keutamaan Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sehari sebelum wukuf di Arafah. Walaupun tidak sepopuler puasa Arafah, puasa Tarwiyah tetap memiliki keutamaan yang besar. Puasa ini adalah bagian dari amalan ibadah dalam sepuluh hari pertama Dzulhijjah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Beliau bersabda:
"Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah)." (HR. Bukhari).
Melalui puasa Tarwiyah, umat Islam diajak untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, mempersiapkan diri secara spiritual sebelum hari Arafah.
Keutamaan Puasa Arafah
Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, bertepatan dengan hari wukuf di Padang Arafah. Keutamaan puasa Arafah disebutkan secara jelas dalam hadis Nabi Muhammad SAW:
"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." (HR. Muslim no. 1162).
Hadis ini menunjukkan bahwa dengan melaksanakan puasa Arafah, seorang Muslim dapat memperoleh pengampunan dosa selama dua tahun: setahun yang telah berlalu dan setahun yang akan datang. Keutamaan ini menjadikan puasa Arafah sebagai salah satu ibadah yang sangat dinanti oleh umat Islam.
Baca Juga: Mengapa Hari Raya Idul Adha 2024 Arab Saudi dan Indonesia Beda Tanggal?