Memperingati Hari Guru Nasional, Tapi Lupa Gaji Guru Memprihatinkan

25 November 2021, 12:58 WIB
Memperingati Hari Guru Nasional, Tapi Lupa Gaji Guru Memprihatinkan /humas pemprov

DEMAK BICARA - Memperingati Hari Guru Nasional 25 November 2021 kali ini, masih banyak Guru belum mendapatkan upah atau Gaji yang layak.

Masih banyak di Indonesia para Guru bahkan Guru honorer belum mendapatkan Gaji atau upah yang sesuai bagi mereka tahun ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memimpin upacara memperingati Hari Guru Nasional. 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta Bupati/Wali Kota se Jateng memberikan penghargaan pada Guru khususnya mereka yang masih honorer.

Sebab sampai saat ini, masih banyak Guru di Jawa Tengah yang berada di bawah naungan Bupati/Wali Kota belum mendapatkan upah atau gaji memprihatinkan.

Hal itu disampaikan Ganjar usai memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional di SLB Negeri Semarang, Kamis (25/11).

Baca Juga: Sekali Balapan Formula E Habiskan Biaya 25 Juta Dolar

Dalam pidatonya, Ganjar bahkan membandingkan nasib Guru dengan nasib buruh yang mendapat perlakuan berbeda.

"Terus terang saya nggregel (sedih). Setiap tahun kita berdebat dan memperjuangkan gaji temen-temen buruh, tapi kita lupa pada ribuan Guru di Tanah Air yang gaji memprihatinkan," kata Ganjar.

Untuk Guru yang berada di bawah naungan Pemprov Jateng lanjut Ganjar, semua sudah mendapat gaji setara UMK.

Namun mereka Guru honorer SD - SMP yang berada di bawah naungan kabupaten/kota, banyak yang belum mendapatkan haknya gaji secara layak.

"Maka saya mendorong para bupati dan walikota dan DPRD kabupaten/kota untuk lebih memperhatikan nasib Guru honorer. Saya harap tahun depan semua guru sudah bisa dapat gaji setara UMK," tegasnya.

Menurut Ganjar, tidak ada yang sulit untuk menaikkan gaji para guru honorer di daerah setara UMK.

Semua bisa dilakukan, asal ada kemauan yang kuat untuk memperjuangka gaji Guru.

"Tolong mereka dibayar setara UMK. Jangan bilang tidak ada. Kalau tidak ada, ya gaji kita (bupati/wali kota) yang dikurangi, jangan mereka Guru honorer yang ditunda," tegasnya.

Sebab UMK gaji Guru itu lanjut Ganjar sangat kecil untuk penghargaan pada Guru. Apalagi, UMK itu hanya upah minimum.

"Itu upah minimum lho, kasihan mereka. Padahal mereka sudah bekerja 5, 10 bahkan ada yang belasan tahun. Jadi tolong, saya mendorong semua memperjuangkan itu," tegasnya.

Baca Juga: KPK Akan Digandeng Dalam Penyelenggaraan Formula-E Jakarta E-Prix 2022 Mendatang

Lebih dari itu, Ganjar juga berpesan pada seluruh Guru di tanah air khususnya di Jawa Tengah tetap menjadi panutan. Sebagai Guru, mereka harus bisa digugu lan ditiru oleh seluruh anak didiknya.

"Selamat Hari Guru Nasional. Terimakasih sudah menyiapkan anak-anak kita menjadi generasi emas. Terus berikan pendidikan karakter, ajarkan kasih sayang diantara mereka, jangan ajarkan mereka saling membenci pada sesama," pungkasnya.

Upacara peringatan Hari Guru Nasional sendiri digelar berbeda di Jateng. Jika biasanya peserta upacara memakai seragam PGRI, namun kali ini peserta menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Ada yang berpakaian adat Lampung, Padang, Kalimantan, Bali dan lainnya. Ganjar sendiri tampil dengan memakai baju adat makassar.***

Editor: Kusuma Nur

Tags

Terkini

Terpopuler