Arti Percakapan Video tentang Rumini dan Ibu, Kisah Pilu dari Semeru, Ibu Rumini, Dia yang Dirindukan Surga

7 Desember 2021, 12:37 WIB
Lukisan penggambaran sosok Rumini dan Ibu, karya Uky Tantra . /Twitter

DEMAK BICARA - Berikut arti percakapan Bahasa Jawa antara Rumini dan sang ibu, dari sebuah video berjudul Kisah Pilu dari Semeru, Ibu Rumini, Dia yang Dirindukan Surga.

Ya, arti Percakapan dalam Bahasa Jawa dalam video tersebut memiliki pemaknaan menyentuh hati, tentang kisah Rumini (28) yang bertahan menjaga sang ibu Salamah (71), saat erupsi Gunung Semeru, Sabtu 4 Desember 2021.

Narasi yang disisipkan merupakan sebuah perumpamaan dari pemilik karya, tentang gambaran arti percakapan Rumini dan ibi dalam sebuah narasi dan video, dari sebuah gambar berjudul Kisah Pilu dari Semeru, Ibu Rumini, Dia yang Dirindukan Surga.

Baca Juga: Kisah Rumini, Dia yang Dirindukan Surga, Cerita Haru Anak dan Ibu dari Lereng Gunung Semeru

Sebelumnya sebuah gambar lukisan tentang Rumini dan sang ibu ramai diperbincangkan khalayak di media sosial baik video atau narasi, berjudul Kisah Pilu dari Semeru, Dia yang Dirindukan Surga.

Gambar lukisan dan video dibuat oleh seorang seniman, atas keteguhan hati Rumini yang memilih menjaga dan memeluk ibunya yang sudah renta hingga akhir hayat.

Rumini tidak memilih menyelamatkan diri dari wedhus gembel atau awan panas Gunung Semeru, yang menyerbu desa tempat tinggalnya.

Baca Juga: PPKM Level 3 Nataru Batal, Luhut Panjaitan Akan Berlakukan Pengetatan Wilayah

Berikut narasi singkat perumpamaan percakapan Rumini dan ibu dalam bahasa Jawa sekaligus artinya yang menyentuh hati:

Ibu: Nduk anakku Rumini, mlayuo nduk! Ibuk wis umur 70 tahun, wis ora sanggup mlayu. Wedhus gembel Semeru ngubur deso iki bakale, lan makhluk sing urip ning njero.

Ibu: Wes nduk mlayuo! Ikhlasno ibukmu istirahat dowo neng kene. Ibuk leren neng kene, lan ibuk ngadep sing kuoso ning kene. 

Rumini: Mboten buk mboten, rogo iki mungkin saget mlayu buk, tapi ati iki ora iso buk. Ora sanggup ninggalne ibu dewean ning kene!

Arti Percakapan: 

Ibu: Nak anakku Rumini, larilah nak! Ibu sudah berumur 70 tahun, sudah tidak sanggup berlari. Wedhus gembel (awan panas) Gunung Semeru akan mengubur desa ini segera, dan makhluk yang hidup di dalamnya. 

Ibu: Sudahlah nak, larilah! Ikhlaskan ibu kamu beristirahat panjang di sini. Ibu beristirahat di sini menghadap sang kuasa di sini.

Rumini: Tidak bu tidak! raga ini mungkin sanggup lari bu, tapi hati ini tak bisa. Tidak sanggup meninggalkan ibi sendiri di sini!

Demikian sepenggal cerita yang digambarkan seorang seniman, berjudul Kisah Pilu dari Semeru, Ibu Rumini, Dia yang dirindukan Surga.

Baca Juga: Sosok Rumini, Memilih Meninggal Menemani Ibunya Daripada Menyelamatkan Diri dari Erupsi Semeru, Bikin Haru

Ya, Rumini, dialah kisah haru dari lereng Gunung Semeru.

Rumini, namanya diperbincangkan oleh khalayak sebagai sosok yang dirindukan surga.

Rumini, tetap teguh di sisi sang ibu, meski menggulung-gulung wedhus gembel (awan panas) erupsi Semeru.

Rumini, kata orang-orang surga kini menjadi tempatmu bersamu ibu yang kau peluk hingga akhir hayat di tengah sayatan panas wedhus gembel Semeru.

Ya, Rumini kini diperbincangkan masyarakat Indonesia khususnya.

Baca Juga: Terbaru! Prediksi Peringkat Ranking BWF Sektor Tunggal Putri jelang World Championsips 2021 di Huelva Spanyol

Pada laman-laman media sosial, Rumini terus diperbincangkan sebagai sosok contoh baik dari lereng Gunung Semeru.

Baca Juga: Sosok Rumini, Memilih Meninggal Menemani Ibunya Daripada Menyelamatkan Diri dari Erupsi Semeru, Bikin Haru

Seperti diberitakan, Rumini (28) teguh menjaga sang ibu Salamah (71) yang sudah tak sanggup berjalan, karena usia yang renta.

Rumini enggan menyelamatkan diri dari erupsi Gunung Semeru.

Sementara Gunung Semeru sedang erupsi mengeluarkan awan panas, pada Sabtu 4 Desember 2021, sore.

Awan panas menggulung desa Curah Kobokan, Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tempat Rumini dan sang ibu tinggal.

Para relawan menemukan kondisi jasad Rumini dan Salamah berada dalam posisi berpelukan.

Sehingga, opini bermunculan atas keberanian dan keteguhan hati Rumini yang tetap setia menjaga sang surga Salamah dalam pelukannya hingga akhir hayat.

Rumini, namanya bak dewi penjaga yang dirindukan surga dari lereng Gunung Semeru.***

Editor: Diaz A Abidin

Tags

Terkini

Terpopuler