Tindakan Gibran dalam Debat Cawapres Timbulkan Kontroversi

24 Januari 2024, 12:18 WIB
Tindakan Gibran dalam Debat Cawapres Timbulkan Kontroversi /Antara/M Risyal Hidayat/

DEMAK BICARA - Penampilan Cawapres Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan putra dari Presiden Joko Widodo, menjadi sorotan karena sikapnya yang tampak kasar selama debat langsung akhir pekan lalu.

Ini merupakan kontrast yang tajam dengan sorotan yang diterimanya bulan lalu setelah debat kedua yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia, yang melibatkan Gibran bersaing dengan pesaing yang lebih berpengalaman.

Beberapa netizen sekarang mengkritik tingkah laku putra sulung presiden sebagai sesuatu yang memalukan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Megawati Soekarnoputri

Debat pada Minggu (21 Januari 2024) merupakan yang keempat dari serangkaian lima debat di mana calon presiden dan calon wakilnya mencoba meyakinkan pemilih untuk memilih mereka sebagai pemimpin berikutnya Indonesia dalam pemilihan yang akan datang pada 14 Februari 2024.

Debat Cawapres Minggu lalu melibatkan ketiga calon wakil presiden yang membahas isu-isu seperti energi, pajak karbon, lingkungan, serta masalah agraria, antara lain.

Selama debat yang melibatkan ketiga calon wakil presiden, Gibran - yang menjadi pasangan dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto - membuat gerakan "menunduk" dan berpura-pura mencari barang yang hilang, sebagai tanggapan terhadap jawaban yang diberikan oleh lawannya, Mahfud MD.

Baca Juga: Mahfud Md Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Megawati Soekarnoputri

Gibran Rakabuming disebut tidak sopan dalam debat cawapres, Minggu 21 Januari 2024.
 

Gibran sebelumnya menanyakan kepada Mahfud tentang bagaimana penanganan greenflation di negara ini. Greenflation merujuk pada inflasi yang disebabkan oleh inisiatif hijau.

Namun, dalam tanggapannya, Mahfud malah berbicara tentang ekonomi hijau daripada greenflation.

"Saya mencari jawaban Prof Mahfud. Saya mencari (jawaban itu tapi) kenapa saya tidak bisa menemukannya?" tanya Gibran sambil melakukan gerakan "menunduk".

"Saya menanyakan tentang isu green inflation, tapi Anda menjelaskan ekonomi hijau."

Mahfud kemudian mengklaim bahwa Gibran "membuat sesuatu dari udara tipis".

"Jika seorang akademisi bertanya seperti itu, tidak ada gunanya menjawab. Tidak ada gunanya menjawab," tukasnya.

Pada platform media sosial X, sebuah posting yang menampilkan video interaksi tersebut mendapatkan lebih dari 2,5 juta tayangan dalam waktu kurang dari satu hari.

Mahfud Md, yang berusia 66 tahun, saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia, sementara Gibran sebagai anak sulung Presiden Joko Widodo, baru berusia 36 tahun dan ikut jejak ayahnya ke dunia politik pemerintahan tiga tahun ldengan berkarir sebagai wali kota Kota Surakarta dimana posisi tersebut sebelumnya dipegang oleh ayahnya, Joko Widodo, dari Juli 2005 hingga Oktober 2012.

Pengguna X mengkritik Gibran karena terlalu berusaha menjadi "savage" selama debat. Mereka melaporkan bahwa ia kurang berhasil dan terlihat "songong," sebuah istilah bahasa Indonesia untuk perilaku kasar. Baik "savage" maupun "songong" kemudian menjadi tren di X.

Pengguna X yang mendukung Mahfud menyebut pertanyaan Gibran sebagai perangkap yang dimaksudkan untuk menguji pengetahuan menteri tentang greenflation.***

Editor: Maya Atika

Tags

Terkini

Terpopuler