Network
Demak Bicara - "Mawar melati semuanya indah," begitulan kutipan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah usai melepaskan ekspor holtikultura. Uniknya Ganjar juga menanyakan apakahbada premanisme di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Minggu 15 Agustus 2021.
Ganjar yang melepas ekspor holtikultura ini menanyakan premanisme di pelabuhan ke petugas dan para eksportir. Namun Ganjar menyebutkan ternyata tidak ada aksi premanisme ini.
Selain itu, Ganjar juga mengaku baru tahu bahwa tanaman holtikultura bunga Melati ternyata juga bisa diekspor. Oleh sebab itu spontan Ganjar pun menyanyikan lagu berjudul Lihat Kebunku ini.
Baca Juga: Sudah Tahu Belum? Jurnalis Kelahiran Grobogan Masuk Markas Penjajah Kabarkan Kemerdekaan RI!!
"Ternyata bunga Melati juga bisa diekspor. Dan saya juga tanyakan soal premanisme di sini Pelabuhan Tanjung Emas apakah ada premanisme. Ternyata tidak ada," cetus Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar juga mengatakan, Pelabuhan Tanjung Emas seharusnya bisa memproses atau melayani ekspor komoditas holtikultura. Sehingga proses ekspor juga lebih mudah.
Dalam video unggahan di Instagram Ganjar, tercatat ada ekspor holtikultura senilai kurang lebih Rp 400 Miliar. Dalam kondisi pandemi seperti ini sangat membantu pengusaha dan petani.
Oleh sebab itu Ganjar mencoba memperjuangkan proses dan mekanisme ekspor komoditas holtikultura ini lebih cepat, baik dan mudah.
Selain bunga Melati, ekspor ternyata juga ada komoditas kopi, kapulaga, bawang lanang dan tanaman lain.
Bahkan, nilai ekspor juga cukup besar yakni mencapai angka kisaran Rp 400 miliar. Melalui pelabuhan yang dikelola oleh perusahaan BUMN Pelindo III ini, Presiden Joko Widodo juga urut melepaskan dengan cara virtual.***
