Rekam Jejak Sejumlah Kontroversi Arteria Dahlan, Politisi yang Dimaki-maki Anak Jenderal

- 24 November 2021, 09:00 WIB
Arteria Dahlan saat menyebut Prof. Emil Salim
Arteria Dahlan saat menyebut Prof. Emil Salim /Tangkapan Layar Mata Najwa

DEMAK BICARA - Sebelum cekcok dengan anak Jenderal, ternyata sosok Arteria Dahlan pernah menuai kontrovesi heboh lainnya, berikut rekam jejak politisi PDIP itu.

Hampir 2 pekan terakhir ini, nama Arteria Dahlan politisi PDIP mulai santer diberitakan, baik di siaran TV, berita online hingga media sosial atas kontroversi yang terkait dengannya.

Baca Juga: Anggota DRI RI Arteria Dahlan Disebut Warganet Kena Karma, Apa yang Terjadi?

Sejumlah kontrovesi yang membawa nama politisi PDIP Arteria Dahlan tersebut antara lain menyebut Ketua KPK korupsi dan mengumpat dengan bahasa kotor kepada Kemenag.

Selain itu, kontroversi yang pernah dilakukan politisi PDIP Arteria Dahlan belum lama ini dengan pernyataan tidak perlu melakukan OTT (Operasi Tangkap Tangan) kepada polisi, jaksa dan hakim.

Adapun rekam jejak politisi PDIP Arteria Dahlan atas sejumlah kontroversinya yang DemakBicara.com kutip dari berbagai sumber yakni sebagai berikut:

Baca Juga: Kronologi Klarifikasi Lengkap Arteria Dahlan Dimaki-Maki Perempuan Ngaku Keluarga Jenderal Bintang 3

1. Ketua KPK Korupsi

Saat itu Ketua KPK dijabat oleh Agus Rahardjo, pada 20 September 2017, Arteria Dahlan menyebut Ketua KPK korupsi atas kasus pengadaan alat berat di Dinas Bina Marga DKI Jakarta tahun 2015 dengan nilai proyek Rp 36,1 miliar.

Sebab, Agus Rahardjo merupakan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah.

"Kami temukan indikasi penyimpangan di internal LKPP yang saat itu pimpinannya adalah Agus Rahardjo," kata Arteria Dahlan.

Baca Juga: Insiden Arteria Dahlan Mencuat, Komisi III DP RI Disorot, Berikut Ruang Lingkupnya

2. Kemenag 'Bangsat'

Arteria Dahlan pada saat menanggapi kasus travel bodong dalam rapat kerja dengan Jaksa Agung di Komisi III, Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 28 Maret 2018, mengumpat Kemenag dengan 'Bangsat'.

Politisi PDIP itu menyayangkan sikap Kementerian Agama yang terkesan malah menyalahkan korban penipuan dari travel yang bermasalah yaitu First Travel dan Abu Tours.

Arteria Dahlan menduga Kementerian Agama tidak sanggup untuk menangani persoalan tersebut. Arteria menyatakan kegeramannya ketika masih duduk di Komisi VIII DPR.

“Mengenai masalah travel yang bodong tadi, Pak. Yang dicari jangan kayak tadi Bapak lakukan inventarisasi, (tapi) pencegahannya Pak. Ini kementerian agama bangsat Pak, semuanya Pak,” kata Arteria geram.

Baca Juga: Profil Biodata Instagram Ahmad Sahroni, Sosok Pengunggah Video Cekcok Arteria Dahlan ke Medsos

3. Prof. Emil Salim 'Sesat'

Program Mata Najwa pada Rabu, 9 Oktober 2019 bertajuk 'Ragu-ragu Perppu', Arteria Dahlan mendebat seorang ekonom Prof. Emil Salim, hingga menyebut sesat.

Arteria Dahlan menyoroti harta rampasan yang diambil KPK dari hasil korupsi. Namun, menurutnya, harta yang diambil dari koruptor itu tak masuk kas negara.

"Ini gunanya Dewan Pengawas, itu ada buktinya, ke mana uang itu," tutur Arteria Dahlan.

Baca Juga: Fakta Terbaru Siapa Anak Jenderal Bintang 3, Pemaki Arteria Dahlan dan Ibunya, Cek Di Sini

Arteria juga mengaku mengetahui soal petugas KPK gadungan sesungguhnya adalah petugas KPK sesungguhnya.

Lantaran itu Arteria Dahlan menegaskan ada sejumlah kasus yang tak pernah diangkat, politisi PDIP itu mengambil contoh di Sumbar, ada kasus Rp 6 triliun dana bencana.

"Kita hargai capaian KPK tapi kita enggak boleh tutup mata kalau harus ada perbaikan," ucapnya.

"Enggak pernah dikerjakan. Mana prof?" kata Arteria Dahlan menambahkan.

"Saya di DPR, enggak boleh begitu, Prof. Saya di DPR, saya yang tahu prof. Mana, Prof sesat. Ini namanya sesat, sesat prof," tuturnya.

Baca Juga: Pernyataan Lengkap Panglima TNI, Terkait Cekcok Arteria Dahlan vs Anak Jenderal Bintang 3

4. Polisi, Hakim dan Jaksa Tidak Boleh di OTT

Baru-baru ini pernyataan Arteria Dahlan menuai kontroversi menyoal OTT (Operasi Tangkap Tangan) kepqd apolisi, hakim, dan jaksa yang tidak boleh dilakukan.

Dalam webinar 'Hukuman Mati Bagi Koruptor, Terimplementasikah?' yang diselenggarakan Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dengan Kejaksaan Agung, pada Kamis 18 November 2021, Arteria Dahlan hadir sebagai pembicara.

Arteria Dahlan mendapatkan pertanyaan dari peserta webinar terkait pernyataan Bupati Banyumas Achmad Husein yang takut akan OTT KPK. Sehingga Achmad meminta untuk memanggil kepala daerah terlebih dahulu sebelum OTT.

Terkait OTT ini, Arteria bahkan punya sikap sendiri. Secara pribadi, dia mengaku tak mendukung adanya OTT terhadap penegak hukum, baik kepada jaksa, hakim, maupun polisi.

"Saya pribadi saya sangat meyakini yang namanya polisi hakim jaksa itu tidak boleh di-OTT," kata Arteria Dahlan menjawab pertanyaan.

"Bukan karena kita pro koruptor, karena mereka adalah simbol-simbol negara di bidang penegakan hukum. Bisa dibedakan, tafsirnya jangan ditafsirkan beda, kita mendukung atau apa ya, saya sampaikan banyak sekali instrumen penegakan hukum di samping OTT," tutur politisi PDIP itu.

Arteria Dahlan menilai, penindakan hukum tak harus melulu dengan cara OTT, terlebih jika dilakukan kepada penegak hukum.

Arteria Dahlan menyebut, penegakan hukum dengan cara case building misalnya, lebih mendapat keadilan sebab bisa diuji oleh semua pihak, beda dengan OTT.

5. Cekcok dengan Anak Jenderal

Dan yang terbaru, beredar viral video Arteria Dahlan dimaki anak jenderal di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Insiden tersebut terjadi pada Minggu 21 November 2021.

Arteria Dahlan merasa mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari seorang perempuan yang mengaku sebagai keluarga Jenderal bintang tiga TNI.

Bersama ibu dan keluarganya, Arteria Dahlan yang saat itu baru pulang dari Bali terlibat adu mulut dengan seorang wanita berjaket ungu dan didampingi beberapa pengawal, juga terlibat perdebatan dengan ibunda Arteria. Wanita itu juga menyampaikan makian.

Baca Juga: Siapakah Pemimpin Daerah yang dapat Penghargaan Tertinggi? Saksikan Indonesia Award 2021 di iNews Hari Ini

Arteria Dahlan membeberkan penjelasan. Menurutnya, sejak di dalam pesawat perempuan tersebut sudah menunjukkan arogansi.

“Saya pikir enggak ada sensitifitasnya, baik kepada publik maupun kepada orang tua. Pesawat belum turun saja sudah ngomong mana protokol, mana protokol, pesawat baru landing nih, belum dibuka pintu,” ujar pria berusia 46 tahun itu.

"Saya dimaki-maki sepanjang lorong itu. Dia ngomong macam-macamlah, sama orang tua saya juga begitu. Yang video itu kan video terakhir”. ucap Arteria Dahlan.

Baca Juga: Buntut Menghebohkan Indonesia dengan Menghilang di Cadas Pangeran, Yana Ditetapkan sebagai Tersangka

Buntut cekcok itu, Arteria dan wanita itu saling lapor ke Polres Bandara Soetta. Laporan terkait pasal 315 KUHP tentang penghinaan dengan sengaja. ***

Editor: Abdurrahman Mahmud

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x