Parahnya, penonton yang panik terkena tembakan gas air mata justru tidak bisa keluar stadion akibat pintu 13 Stadion Kanjuruhan masih tertutup di saat laga telah berakhir.
Hal ini membuat pintu 13 Stadion Kanjuruhan berubah menjadi pintu maut yang menyebabkan banyak suporter terjebak dan meninggal dunia.
Laporan pihak kepolisian menyebutkan tragedi Kanjuruhan membunuh 34 penonton di dalam stadion.
Tembakan gas air mata pada tragedi Kanjuruhan membuat masyarakat geram akan dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan polisi.
Kemarahan terhadap tindakan polisi di Stadion Kanjuruhan menimbulkan protes serta seruan kode 1312 dan ACAB dari masyarakat.***