Investigasi Washington Post dari Tragedi Kanjuruhan: 40 Tembakan Gas Air Mata Selama 10 Menit Picu Kepanikan

- 7 Oktober 2022, 21:43 WIB
Investigasi Washington Post dari Tragedi Kanjuruhan: 40 Tembakan Gas Air Mata Selama 10 Menit Picu Kepanikan
Investigasi Washington Post dari Tragedi Kanjuruhan: 40 Tembakan Gas Air Mata Selama 10 Menit Picu Kepanikan /Kolase foto diolah/Media Kupang

Video menunjukkan, kemacetan terbentuk di depan pintu keluar yang hanya cukup lebar dilewati satu atau dua orang sekaligus.

Sejumlah saksi mata yang diwawancarai Washington Post bahkan menyatakan beberapa pintu gerbang Stadion Kanjuruhan masih terkunci, seperti pintu di tribun 4 dan 8.

Pintu keluar yang terbuka di tribun lain terhalang orang-orang yang pingsan atau tersandung, ungkap saksi mata.

Sebuah grafis yang dirilis media asal Amerika Serikat ini memperlihatkan, polisi paling banyak menembakkan gas air mata dari dekat tribun 12 dan 13 ke arah lapangan dan tribun.

Saat gas dan asap mengepul di tribun 12 dan 13 dan pintu keluar terhalang, banyak penonton melompat kembali ke lapangan untuk menghindar.

Namun, polisi kemudian menembakkan lebih banyak gas air mata ke ujung selatan stadion, bahkan langsung ke tribun.

Hasil analisis media tersebut menunjukkan, angin berhembus ke arah tribun 11, 12, 13 sehingga sebagian besar gas air mata melayang ke arah sana.

Di tiga tribun bagian selatan inilah diketahui jatuh korban jiwa paling banyak, bahkan pintu 13 dijuluki ‘pintu neraka’ akibat tragedi Kanjuruhan.

Menurut Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, dikutip dari New York Times, gas air mata ditembakkan karena ada anarkisme para suporter berbuat anarkis dengan menyerang polisi dan merusak mobil.

Para penonton, lanjutnya, menumpuk di pintu keluar stadion akibat gas air mata sehingga sesak napas dan kehilangan oksigen.

Halaman:

Editor: Maya Atika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah