Ditemukan di Tragedi Kanjuruhan, Benarkah Gas Air Mata Kedaluwarsa Tidak Berbahaya?

- 11 Oktober 2022, 18:57 WIB
Ilustrasi gas air mata
Ilustrasi gas air mata /Sri Yatni/

Pertama, mekanisme pembakaran dalam tabung gas air mata yang kedaluwarsa dapat rusak dan menyebabkan gas keluar terlalu cepat atau dalam konsentrasi yang terlalu tinggi.

Kedua, komponen kimia di dalam gas air mata dapat berubah jika melewati tanggal kedaluwarsa.

Baca Juga: TGIPF Beberkan Ada Pihak Sengaja Atur Laga Arema vs Persebaya Berlangsung Malam Hari dalam Tragedi Kanjuruhan

“Kami tidak tahu lagi apa isi tabung itu,” ujar Hendrickson. “Kami tahu itu (gas air mata red.) dimulai sebagai agen tertentu dan perusahaan menjamin itu sebelum tanggal kedaluwarsa. Tapi kami tidak tahu banyak tentang bagaimana agen-agen itu rusak.”

Fakta bahwa tabung amunisi itu memiliki tanggal kedaluwarsa, tambah Hendrickson, menunjukkan bahwa produsen gas air mata tidak dapat menjamin produk tersebut akan berfungsi dengan baik atau masih mengandung zat yang asli ada di dalamnya ketika digunakan melebihi batas kedaluwarsa.

Konsentrasi kimia tinggi pada gas air mata yang kedaluwarsa juga berpotensi menimbulkan bahaya sangat besar bagi para korban.

Dr. Manal Abdulkhaliq dosen Universitas Basrah di Irak menuliskan dalam materi kelasnya bahwa gas air mata yang kedaluwarsa akan terurai menjadi sianida oksida, fosgen, dan nitrogen yang sangat berbahaya bagi manusia.

Hasil ini ia dapatkan berdasarkan pada penembakan gas air mata dalam sebuah demonstrasi di Venezuela tahun 2014.

Juniper Simonis, seorang ahli ekologi kuantitatif yang menjalankan perusahaan DAPPER Stats, mengatakan, tabung gas air mata yang kedaluwarsa akan terasa sangat panas, berputar-putar tidak terkontrol saat ditembakkan, dan tidak mengeluarkan asap seperti seharusnya.

Hal di atas, ia sebut sebagai indikasi atau ciri gas air mata yang kedaluwarsa.

Halaman:

Editor: Kusuma Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah