Ditemukan di Tragedi Kanjuruhan, Benarkah Gas Air Mata Kedaluwarsa Tidak Berbahaya?

- 11 Oktober 2022, 18:57 WIB
Ilustrasi gas air mata
Ilustrasi gas air mata /Sri Yatni/

Kondisi ini, menurutnya, terjadi karena tabung gas air mata digunakan melebihi masa simpannya sehingga rusak dan mekanisme pengeluaran gas tersumbat.

Hasil analisis yang dilakukan Omega Research Foundation dan Human Rights Watch pada aksi protes yang terjadi di Baghdad, Iran, tahun 2019 menyimpulkan bahwa penggunaan gas air mata yang kedaluwarsa itu berbahaya.

Mereka menyatakan, “Peralatan kedaluwarsa tidak boleh digunakan di jalan. Itu harus dikeluarkan dari peredaran dan dimusnahkan sesuai dengan protokol lingkungan yang hati-hati untuk pembuangan limbah,”.

Terlepas dari bahaya yang mungkin ditimbulkan, Departemen Kepolisian Raleigh, California Utara, Amerika Serikat, menyatakan hingga saat ini belum ada penelitian pasti yang menunjukkan gas air mata yang kedaluwarsa mengandung jumlah sianida yang berbahaya.

Sementara itu, Pusat Pengendalian Penyakit atau Center for Disease Control (CDC) asal Amerika Serikat menuliskan dalam situsnya bahwa paparan gas air mata dalam jumlah besar, terutama di tempat tertutup, dapat menyebabkan iritas kulit dan mata, kebutaan, kegagalan pernapasan, dan bahkan kematian.***

Halaman:

Editor: Kusuma Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah