Beda dari calung, angklung terdiri dari 2 sampai 4 tabung bambu yang dirangkai menjadi satu dengan tali rotan.
Angklung dimainkan dengan cara digoyang sehingga hanya menghasilkan satu nada untuk setiap instrumen.
Sejarah Angklung di Indonesia
Bukan dari Jawa Barat seperti yang banyak diyakini, keberadaan angklung justru berawal dari Bali.
Sultan Agung di Bali lalu membawa angklung ke wilayah Banten sehingga pelan-pelan tersebar ke wilayah Jawa Barat.
Pengamen Jalanan Populerkan Angklung di Jawa Barat
Daeng Soetigna banyak dikenal sebagai tokoh yang ‘menciptakan’ musik dari angklung.
Ia berjasa dalam menggubah nada musik angklung dari pentatonis ke diatonis.
Musik karya Daeng Soetigna kemudian diturunkan kepada Udjo Ngalagena.