DEMAK BICARA – Proses autopsi dua korban tragedi Kanjuruhan dibatalkan karena diduga pihak keluarga merasa takut saat didatangi dari aparat dari polisi.
Hal ini disampaikan oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) yang menemukan sejumlah catatan terkait pembatalan proses autopsi dua orang korban tragedi Kanjuruhan.
Andy Irfan Sekjen KontraS mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa keluarga korban tragedi Kanjuruhan tak ingin autopsi dilakukan, karena beberapa waktu lalu didatangi aparat keamanan dari polisi.
"Kami prihatin dan menyesalkan tindakan aparat yang secara gegabah hadir ke rumah keluarga korban," ujarnya.
Andy menjelaskan, ayah korban sempat menyetujui proses autopsi akan dilakukan kepada dua anaknya yang menjadi korban meninggal dari tragedi Kanjuruhan.
Namun, ada aparat yang selama berhari-hari mendatangi ayah dari korban meninggal tragedi Kanjuruhan tersebut.
Meski tidak ada tindakan intimidasi secara verbal terhadap keluarga korban, menurut Andy, kedatangan aparat itu membuat keluarga korban mencabut kesanggupan mereka untuk proses autopsi sang anak.
Baca Juga: Dorna Sports Bertemu Erick Thohir di Jakarta, Bahas Mandalika dan MotoGP 2023?