Network
DEMAK BICARA – Seorang wasit yang sering mengeluarkan keputusan kontroversial ternyata ikut mengatur perhelatan akbar Piala Dunia 2022 Qatar.
Janny Sikazwe wasit yang berasal dari negara Zambia dipercaya mengatur jalannya laga Piala Dunia 2022 antara Belgia-Kanada pada 24 November dini hari kemarin.
Sayangnya, Sikazwe justru mengeluarkan keputusan kontroversial pada laga kedua di Grup F itu.
Sikazwe seharusnya memberikan dua penalti kepada timnas Kanada, yang selain itu dapat satu tendangan penalti.
Alphonso Davies pemain Kanada gagal menuntaskan penalti setelah tendangan Tajon Buchanan di menit kedelapan terkena tangan Yannick Carrasco dari Belgia.
Dua penalti lain seharusnya diberikan lagi untuk Kanada setelah itu.
Sikazwe harusnya memberikan penalti kedua saat Buchanan jatuh di kotak penalti pada menit ke-13 akibat tekel dari Jan Vertonghen.
Namun, bendera dikibarkan karena offside.
Menurut hasil VAR, dalam penelusuran ESPN, Eden Hazard yang membawa bola ke gawang timnya.
Setelah itu, Vertonghen yang terakhir menguasai bola sebelum ia menabrak Buchanan.
Baca Juga: Apa Itu Black Friday? Hari Ini Banyak Diskon Gila-gilaan di Amerika Serikat Jelang Akhir Tahun
Ini menunjukkan tidak terjadi pelanggaran offside dan Kanada seharusnya dapat penalti.
Penalti ketiga juga seharusnya diberikan ke timnas Kanada.
Sebelum babak pertama selesai, Richie Laryea jatuh usai berlari bersama Axel Witsel pemain Belgia saat menerobos masuk area penalti.
Ada kemungkinan Kanada mendapatkan penalti tambahan akibat kejadian ini.
Sayangnya, Sikazwe tidak memeriksa VAR untuk memutuskan penalti kedua dan ketiga.
Keputusan ini sangat merugikan Kanada yang akhirnya kalah tipis 0-1 dari Belgia.
Tidak hanya itu, warganet ikut menyerukan protes terhadap keputusan kontroversial Sikazwe melalui Twitter.
Warganet bahkan kembali mengungkit sejumlah kontroversi lain yang pernah melibatkan Sikazwe sebelum Piala Dunia 2022.
Sikazwe diskors akibat insiden yang terjadi selama pertandingan Piala Negara-Negara Afrika (AFCON) 2018 antara Tunisia dan Mali.
Saat pertandingan itu, Sikazwe langsung memutuskan untuk mengakhiri pertandingan pada menit ke-85.
Dia juga menolak meninjau VAR untuk potensi kartu merah dan memengaruhi jalannya pertandingan.
Federasi Sepak Bola Afrika (CAF) melakukan tinjauan menyeluruh atas tindakannya dan memutuskan untuk menangguhkan Sikazwe.
Sikazwe juga pernah terlibat dalam skandal pengaturan skor di Liga Champions Afrika antara Esperance dan Primiero Agosto.
Keputusan FIFA mempekerjakan Sikazwe yang kontroversial di Piala Dunia 2022 Qatar jelas membuat pecinta sepak bola heran.***
