Enggan Hukum Putra Mahkota Saudi, Presiden Biden Dikecam Habis-Habisan

- 2 Maret 2021, 11:10 WIB
Komite untuk Perlindungan Wartawan dan sejumlah aktivis kebebasan pers membawa lilin renungan di depan Kedubes Arab Saudi di Washington, Amerika Serikat, Rabu (2/10/2019) untuk memperingati pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi di Konsulat Jenderal Kerajaan Arab Saudi di Istanbul, Turki.*
Komite untuk Perlindungan Wartawan dan sejumlah aktivis kebebasan pers membawa lilin renungan di depan Kedubes Arab Saudi di Washington, Amerika Serikat, Rabu (2/10/2019) untuk memperingati pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi di Konsulat Jenderal Kerajaan Arab Saudi di Istanbul, Turki.* /ANTARA/

 

 


DEMAK BICARA – Laporan intelijen Amerika Serikat menyatakan keterlibatan Putra Mahkota Arab Saudi Muhamad bin Salman (MBS) dalam kasus pembunuhan jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi.

Namun, Presiden Amerika Serikat Joe Biden enggan menjatuhkan hukuman pada MBS. Sikap Biden ini dikecam berbagai kalangan. Mulai dari aktivis hak asasi manusia (HAM) , jurnalis hingga politisi.

Pelapor khusus Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Agnes Callamard mengaku kecewa dengan sikap Biden itu. Bahkan, sikap itu dinilainya sangat berbahaya bagi AS.

"Sangat problematis menurut saya. Melaporkan kesalahan seseorang, tapi kemudian menyatakan 'tetapi kami tidak akan melakukan apa-apa (kepada orang tersebut), silakan lanjutkan seolah-olah kami tidak mengatakan apa-apa'. Bagi saya itu adalah langkah yang sangat berbahaya di pihak AS," kata Callamard dalam sebuah konferensi pers di Jenewa, Swiss pada Selasa, 2 Maret 2021.

Baca Juga: Biden Telepon Raja Salman, Tak Singgung Soal Pembunuhan Khashoggi

Kata Callamard, sebenarnya banyak opsi tindakan yang bisa diambil Biden. Tapi, mengapa Biden justru memilih untuk diam dan tidak melakukan tindakan apa-apa.

"Ada banyak hal yang pemerintah AS bisa lakukan. Namun, satu hal yang tidak dapat dilakukan adalah diam dan tidak mengambil tindakan atas temuan mereka," kata Callamard.

Kecaman keras kepada Biden juga terlontar dari penulis Washington Post, Fred Ryan. Harian ini adalah tempat Khashoggi bekerja, sebelum ia dibunuh. Ryan menulis, sikap diam pemerintahan Biden seolah memberi izin pada 'satu pembunuhan secara gratis'.

Halaman:

Editor: Muhammad J.H

Sumber: REUTERS NPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x