China Tuduh Tesla Jadi Mata-mata, Elon Musk Beri Peryataan Keras Ini

- 21 Maret 2021, 07:41 WIB
Bos Tesla, Elon Musk.
Bos Tesla, Elon Musk. /Reuters/Aly Song/REUTERS

 

DEMAK BICARA – Chief Executive Officer (CEO) perusahaan mobil listrik Tesla Elon Musk mengatakan perusahaannya akan ditutup jika mobilnya terbukti digunakan untuk memata-matai.

Peryataan ini disampaikan Musk setelah sebelumnya militer China meralang mobil Tesla masuk ke kompleks militer di China. Alasannya, soal keamanan karena ada kamera yang dipasang pada mobil itu.

“Ada dorongan yang sangat kuat bagi kami untuk sangat merahasiakan informasi apa pun. Jika Tesla menggunakan mobil untuk memata-matai di China atau di mana pun, kami akan ditutup," tegas Musk dalam sambutannya di China Development Forum. Sebagaimana dilansir Reuters pada Minggu, 21 Maret 2021.

Forum ini diselenggarakan secara virtual di China. Musk meminta rasa percaya yang lebih besar antara dua raksasa ekonomi terbesar di dunia, Amerika Serikat dan China.

Menurut informasi, kejadian pelarangan mobil Tesla masuk kompleks militer China terjadi pada Jumat, 19 Maret 2021. Pelarangan itu juga berbarengan dengan pertemuan para diplomat China dan AS di Alaska. Ini pertemuan pertama kedua negara semenjak AS dipimpin Presiden AS Joe Biden.

Baca Juga: Wow, Kekayaan Elon Musk Anjlok Segini Hanya Dalam 5 Hari: Posisinya Disalip Bezos

Wajar jika Musk sangat khawatir dengan pelarangan itu. China adalah pasar mobil terbesar di dunia, termasuk penjualan mobil listrik. Tesla menjual 147.445 unit tahun 2020 yang lalu. Ini setara 30 persen total penjualan globalnya.

Menurut data Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA), pada bulan Mei 2020, Tesla berhasil menjual 11.095 kendaraan sedan listrik Model 3. Model ini diproduksi di pabrik Shanghai di China. Penjualan Tesla di China naik tiga kali lipat.

Halaman:

Editor: Muhammad J.H

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x