Rusia Minta Ukraina Untuk Segera Menyerah Dalam Pertempuran di Sievierodonetsk, Banyak Korban Tentara

- 15 Juni 2022, 11:27 WIB
Rusia Minta Ukraina Untuk Segera Menyerah Dalam Pertempuran di Sievierodonetsk, Banyak Korban Tentara Ukraina dalam pertempuran disana.
Rusia Minta Ukraina Untuk Segera Menyerah Dalam Pertempuran di Sievierodonetsk, Banyak Korban Tentara Ukraina dalam pertempuran disana. /@DefenceU /Via Express

DEMAK BICARA - Rusia Minta Ukraina Untuk Segera Menyerah Dalam Pertempuran di Sievierodonetsk, Banyak Korban Tentara Ukraina dalam pertempuran disana.

Melansir dari Reuters 15 Juni 2022, Rusia meminta kepada pasukan Ukraina yang bersembunyi di sebuah pabrik kimia di Sievierodonetsk untuk menyerah.

Ultimatum itu disampaikan pada Rabu pagi, saat pejuang Ukraina sedang bertempur untuk mempertahankan wilayahnya, dalam pertempuran melawan Rusia yang hendak menguasai bagian Ukraina timur.

Baca Juga: Irjen Firman Santyabudi, Larang Pemotor Berkendara Pakai Sandal Jepit, Ternyata Ini Penjelasan Bahayanya

Ukraina menyebut bahwa terjadi peningkatan penggunaan senjata berat, setelah Rusia mengerahkan sebagian besar senjatanya ke wilayah Donbas timur.

Hal ini diperkirakan akan menjadi perbincangan penting pada pertemuan para menteri pertahanan NATO pada hari Rabu di Brussels.

Ukraina menyatakan bahwa lebih dari 500 warga sipil terjebak bersama tentara di dalam Azot, sebuah pabrik kimia.

Di sana, pasukan Ukraina telah melawan pengeboman dan serangan Rusia selama berminggu-minggu, sehingga menghancurkan sebagian besar Sievierodonetsk.

Pasukan Ukraina dan pejuang sipil harus "menghentikan perlawanan mereka yang tidak masuk akal dan segera menyerah" mulai pukul 8 pagi waktu Moskow.

Hal itu diungkapkan Mikhail Mizintsev, kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia kepada kantor berita Interfax.

Warga sipil akan dikeluarkan melalui jaluk kemanusiaan khusus, kata Mizintsev.

Pemboman Azot memperpanjang pertempuran mereka sebelumnya atas pabrik baja Azovstal di pelabuhan selatan Mariupol. Di mana ratusan pejuang dan warga sipil berlindung dari penembakan Rusia.

Mereka yang menyerah pada pertengahan Mei, dibawa ke penjara Rusia. Penembakan di Azot begitu mengerikan sehingga "orang sudah tidak tahan lagi berada di tempat penampungan, kondisi psikis mereka berantakan," kata gubernur regional Serhiy Gaidai dari Luhansk, salah satu dari dua provinsi timur yang diklaim Moskow.

Pertempuran Sievierodonetsk di Luhansk, yang sebelumnya berpenduduk hampir 100.000 orang itu sekarang menjadi pertarungan terbesar di Ukraina.

Ukraina masih berusaha untuk mengevakuasi warga sipil setelah pasukan Rusia menghancurkan jembatan terakhir menuju ke kota.

Baca Juga: HASIL AKHIR Jerman vs Italia Skor 5-2, Timo Werner Cetak 2 Gol UEFA Nations League 2022

"Kita harus tetap kuat. Semakin banyak kerugian yang diderita musuh, semakin sedikit kekuatan bagi kita untuk menghentikan agresi mereka," kata Presiden Zelenskiy dalam pidato Selasa 14 Juni malam waktu setempat.

Ukraina masih menguasai Lysychansk, kota kembar Sievierodonetsk di tempat yang lebih tinggi di tepi barat sungai Siverskyi Donets.

Tetapi dengan semua jembatan sekarang terputus, pasukan Ukraina mengakui adanya ancaman bahwa mereka dapat dikepung Rusia.

Ukraina mengatakan 100-200 tentaranya tewas setiap hari, dan ratusan lainnya terluka.

Pertempuran yang lebih besar dapat terjadi di depan wilayah Donbas yang dikuasai Ukraina.

Hampir semua wilayahnya berada di seberang sungai yang sulit dilintasi pasukan Rusia.

Ukraina mengatakan Rusia berencana untuk menyerang Sloviansk dari utara dan di sepanjang front dekat Bakhmut di selatan.

Di provinsi Donetsk, infrastruktur penting termasuk rumah, sekolah, rumah sakit dan pasar telah diserang selama seminggu terakhir, ungkap juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan di New York.

"Invasi Rusia membuat hidup warga hampir tak tertahankan, mereka mengalami kekurangan air bersih yang parah, dan kadang-kadang tidak dapat meninggalkan rumah mereka selama berhari-hari karena pertempuran," kata Stephane Dujarric.***

Editor: Kusuma Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x