“Respons Tonic Immobility, baik dari laki-laki atau perempuan, tidak memperlihatkan rasa pengecut. Tidak perlu ada bukti penolakan untuk mendapat rasa hormat dan belas kasihan (kepada korban pelecehan seksual). Respons ini bisa diekspektasi mengingat otak didominasi ketakutan,” tulis Dr. Jim Hopper di Washington Post.
Ketidakmampuan melawan saat mengalami pelecehan seksual bukan berarti korban lemah atau malah setuju akan pelakuan tersebut.
Jangan jadikan Tonic Immobility yang korban rasakan sebagai alasan tidak memperkarakan kasus pelecehan seksual.***