Kronologi dan Alasan Wanita Bawa Pistol dan Terobos Istana Merdeka, Ternyata Anggota Organisasi Radikal

27 Oktober 2022, 16:31 WIB
Kronologi dan Alasan Wanita Bawa Pistol dan Terobos Istana Merdeka, Ternyata Anggota Organisasi Radikal /Foto : Dokumentasi Polda Metro Jaya/

DEMAK BICARA – Alasan dan kronologi kejadian wanita yang menerobos Istana Merdeka sambil membawa pistol akhirnya terungkap.

Simak kronologi dan alasan seorang wanita menodongkan pistol saat menerobos Istana Merdeka.

Kejadian ini berawal dari seorang wanita bercadar yang mencoba menerobos Istana Merdeka Jakarta dengan membawa pistol jenis FN pada Selasa, 25 Oktober 2022 sekitar pukul 07.00 WIB.

Wanita yang kemudian diketahui bernama SE (24) dan tinggal di wilayah Koja, Jakarta Utara itu menerobos Istana Merdeka lewat pintu masuk Jalan Medan Merdeka Utara.

Baca Juga: Apa Itu Hari Raya Pagerwesi? Dirayakan Umat Hindu di Bali Hari Ini

Wanita tersebut menodong senjata pistol jenis FN ke anggota Paspampers sambil membawa Al Quran.

Untungnya, tidak terjadi hal berbahaya dan wanita itu segera diamankan petugas keamanan istana.

"Tadi kita kan dari anggota bilang dia bawa senjata todongkan anggota ke Paspampres langsung sama anggota direbut. Sama anggota Lantas," ujar Kombes Pol Latif Usman Dirlantas Polda Metro Jaya, dikutip dari PMJ News.

Aparat keamanan segera mengamankan perempuan bercadar itu untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Selain pistol, polisi juga mengamankan barang bukti milik wanita itu berupa tas dan satu ponsel.

Baca Juga: Wanita Pembawa Pistol ke Istana Presiden Diperiksa Densus 88

Menurut Komjen. Pol. Drs. Agus Andrianto Kabareskrim Polri, wanita itu segera menjalani pemeriksaan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 untuk dilakukan pendalaman terkait peristiwa tersebut.

Dari hasil pendalaman kejadian ini oleh Polda Metro Jaya, akhirnya diketahui alasan wanita itu mendatangi Istana Merdeka sambil menodongkan pistol.

Polda Metro Jaya mengungkapkan tujuan wanita itu membawa dan menodongkan pistol ke Paspampres di depan Istana Negara untuk bertemu Presiden Joko Widodo.

"Dia datang ke Istana, sebenarnya hasil pemeriksaan kita, tujuannya adalah ingin bertemu Pak Jokowi," ungkap Kombes Hengki Haryadi Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya kepada wartawan pada Rabu, 26 Oktober 2022, dikutip dari PMJ News.

Ia menjelaskan, dari hasil penyidikan, wanita bernama SE itu ingin menyampaikan sejumlah hal terkait dasar negara Indonesia kepada Jokowi.

"(Dia) ingin menyampaikan bahwa Indonesia ini salah, karena dasarnya bukan Islam, tapi ideologinya Pancasila," jelas Hengki.

Kombes Aswin Siregar Kabag Banops Densus 88 ikut menjelaskan bahwa SE nekat mendatangi Istana Merdeka dengan membawa pistol lantaran mendapat mimpi masuk surga.

"Saat ini, semua keterangan yang bersangkutan itu seperti mendapat mimpi atau wangsit. Jadi yang bersangkutan mimpi masuk surga dan neraka sampai ada kesimpulan dia harus menegakkan ajaran yang benar," jelas Aswin.

Meskipun mendapatkan jawaban demikian dari SE, pihaknya masih terus mendalami motif pelaku.

Polisi juga berencana melibatkan psikolog untuk memeriksa kondisi psikologis SE.

"Kita dalami motif. Kita sarankan bertemu psikolog untuk mendalami kejiwaan terhadap yang bersangkutan," pungkas Aswin.

Di lain kesempatan, Ahmad Nurwakhid Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan bahwa pihaknya masih mendalami apakah pelaku bagian dari jaringan terorisme atau pelaku tunggal dari peristiwa ini.

Dari hasil pendalaman dari BNPT, SE diketahui merupakan pendukung organisasi masyarakat Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

SE memiliki pemahaman radikal dan sering mengunggah propaganda melalui akun media sosial miliknya.

Penyidikan lebih lanjut masih akan dilakukan untuk mendalami kejadian ini.

"Pendalaman terhadap profil dan motif pelaku terus dilakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat adanya keterkaitan dengan aktor-aktor yang lain," pungkasnya.***

Editor: Maya Atika

Tags

Terkini

Terpopuler