Naas, sepuluh menit kemudian, tepatnya pada pukul 08.55 WIB, pesawat TNI AL ini hilang kontak di perairan Selat Madura, ujung barat laut antara Kabupaten Bangkalan di Pulau Madura dan Gresik.
Pada 09.30 WIB, pesawat diduga jatuh ke perairan Selat Madura dan tenggelam di kedalaman sekitar 10-15 meter.
Baca Juga: Bagaimana Cara Cek Penerima PBI JK ? Klik Disini Lengkap dengan Link Resminya
TNI AL menduga pesawat sempat mengalami gangguan sebelum jatuh ke Selat Madura.
Walaupun begitu, Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Danpuspenerbal) Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan menyebutkan penyebab kecelakaan masih perlu pendalaman lebih lanjut.
Pihaknya akan menurunkan tim investigasi setelah pesawat berhasil ditemukan dan diangkat ke permukaan.
Pesawat TNI AL yang jatuh diterbangkan oleh pilot Letnan Satu (Lettu) Laut (P) Judistira Permady dan kopilot Letnan Dua (Letda) Laut (P) Dendy K Bhakti.
Kondisi pilot dan kopilot belum dapat dipastikan dan harus menunggu hasil pencarian tim penyelam.
TNI AL mengerahkan 7 KRI, 1 pesawat CN-235, 2 helikopter, 2 kapal Angkatan Laut (KAL), 2 tim Kopaska, dan 2 tim penyelam dalam upaya pencarian pesawat Bonanza G-36 tersebut.
Informasi terbaru, tim evakuasi melaporkan temuan siluet dugaan rangka pesawat yang terpancar dari sonar.