Menkes: Obat Gagal Ginjal Akut Rencana Tiba Hari Ini, Jumlahnya Masih Terbatas

- 23 Oktober 2022, 17:14 WIB
Menkes: Obat Gagal Ginjal Akut Rencana Tiba Hari Ini, Jumlahnya Masih Terbatas
Menkes: Obat Gagal Ginjal Akut Rencana Tiba Hari Ini, Jumlahnya Masih Terbatas /

DEMAK BICARA – Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan RI mengumumkan obat dari penyakit gagal ginjal akut yang banyak menyerang anak Indonesia.

Menurutnya, total 26 vial obat Fomepizole yang digunakan untuk mengobati penyakit gagal ginjal akut hari ini dibawa ke Indonesia.

“Hari ini, di-handr carry, dibawa lewat pesawat. Ada orang yang ambil,” jelasnya saat ditemui Antara dalam rangka Hari Osteoporosis Nasional.

Vial itu, jelasnya, merupakan pemberian dari Singapura sejumlah 10 vial dan 16 lainnya dari Australia.

Baca Juga: BPOM Tarik 5 Obat Sirop dari Fasilitas Kesehatan: Diduga Tercemar Tapi Belum Pasti Sebabkan Gagal Ginjal Akut

Budi menjelaskan, obat ini digunakan untuk membantu pemulihan pasien penyakit gagal ginjal akut pada anak.

“Obat ini masih langka, ya. Kita bisa dibantu. Saya telepon menteri kesehatan Singapura dan Australia, langsung dikasih,” ungkapnya.

Selain 26 vial baru dari Singapura dan Australia ini, Kemenkes RI telah mendatangkan 200 vial Fomepizole yang sama untuk memulihkan kesehatan 69 pasien gagal ginjal akut.

Dari 200 vial Fomepizole, setiap pasien gagal ginjal akut akan mendapat satu vial obat untuk dua kali injeksi dengan ukuran 1,5 gram atau 1,5 ml.

Baca Juga: Sirop Dilarang Beredar? Kemenkes Temukan 3 Zat Bahaya yang Diduga Biang Gagal Ginjal Akut pada Anak

Obat Fomepizole sudah diuji cobakan kepada 10 pasien Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Indonesia selama tiga hari belakangan.

Bila tiba di Indonesia, vial Fomepizole nanti akan disebarkan ke seluruh rumah sakit yang menangani pasien gagal ginjal akut.

Di lain kesempatan, Budi menyatakan bahwa ada dugaan obat sirop tercemar Etilen glikol, Dietilen Glikol, dan Etilen glikol butil ether.

Pencemaran ini menyebabkan pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kemudian memeriksa obat sirop di lapangan dan menarik lima produk dari pasaran atas dugaan terdapat cemaran tiga zat tadi.***

Editor: Maya Atika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x