Selanjutnya, umat Hindu pergi ke pura yang terletak di dekat desa.
Banyak daerah di Bali menganggap Pagerwesi sebagai hari raya yang sangat penting sehingga dirayakan secara berlebihan dengan cara yang mirip dengan Hari Galungan, termasuk pendirian penjor (tiang bambu berhias tinggi)
Sebelum Pagerwesi, umat Hindu merayakan dua hari raya kecil, yaitu Soma Ribek dan Sabuh Mas.
Soma Ribek dirayakan pada Senin sebelum Pagerwesi untuk Bhatari Sri Dewi Padi.
Orang Bali yang beragama Hindu menempatkan sesaji di dalam periuk nasi untuk meminta berkah dari Bhatari Sri agar memberkati mereka dengan lumbung padi yang penuh di tahun mendatang.
Sabuh Mas diadakan Selasa sebelum Pagerwesi.
Secara etimologis, “sabuh” berarti menebar dan “mas” berarti emas.
Pada hari raya ini, orang Bali memuja dewa pemberi kekayaan dan berharap dewa akan mengisi kehidupan mereka dengan emas di tahun mendatang.***