Network
DEMAK BICARA – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) terus melakukan berbagai upaya untuk melanjutkan kompetisi Liga 1, 2, dan 3 yang terhenti akibat tragedi Kanjuruhan.
Terbaru, PT LIB mengklaim pihaknya telah melakukan perubahan internal mengikuti rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) dari kasus tragedi Kanjuruhan.
Klaim pembenahan dan transformasi internal paasca tragedi Kanjuruhan ini disampaikan oleh Ferry Paulus Direktur Utama PT LIB saat mengunjungi Zainudin Amali Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dan Exco PSSI di Kantor Kemenpora, Jakarta Pusat pada Jumat, 18 November 2022 silam.
Baca Juga: Lirik Lagu Dreamers – Jungkook BTS dan Terjemahan Bahasa Indonesia, OST Piala Dunia 2022 Qatar
“Pertama, pembenahan internal sudah kita lakukan. Kita juga sudah bertransformasi, salah satunya berinteraksi dengan pemerintah untuk bisa mendapatkan arahan-arahan yang tentunya agar liga terstruktur dengan rapi,” jelas Ferry.
Dalam pertemuan tersebut, Menpora bersama PSSI dan PT LIB juga membahas kelanjutan kompetisi yang tertunda akibat tragedi Kanjuruhan.
“Saya menerima audiensi Direksi dan Komisaris PT Liga Indonesia Baru (LIB), mereka menyampaikan hasil rapat dengan pemegang saham atau RUPS PT LIB. Dan juga ada keinginan untuk menyampaikan pada pemerintah tentang kelanjutan kompetisi baik Liga 1 Liga 2 dan tentu liga yang diselenggarakan Asprov yakni Liga 3,” ungkap Zainudin Amali.
Ferry menjelaskan, pihaknya perlu menunggu petunjuk aturan dari Kepolisian RI perihal keamanan pertandingan untuk memulai kembali kompetisi.
Aturan ini, jelasnya, juga mengikuti petunjuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait stadion-stadion yang dapat digunakan untuk penyelenggaraan liga.
“Saya pikir di dalam pelaksanaan pertandingan dan kompetisi, utama dan yang paling utama yang harus kita kedepankan adalah mengenai security (keamanan),” ujar Ferry.
Untuk melanjutkan kompetisi sepak bola di Indonesia, PT LIB selaku penyelenggara akan berkoordinasi dengan beberapa pihak, seperti dari Polri, pemerintah, dan stakeholder lainnya.
Hingga saat ini, Ferry belum mau mengungkap tanggal pasti pelaksanaan liga kembali dimulai.
“Ada beberapa tanggal opsi. Tapi, lagi-lagi tentu pintu masuknya menunggu dari hasil rakor (rapat koordinasi) karena kick off kali ini sangat berkaitan dengan security regulation. Kemudian, bagaimana keterkaitan dengan pihak-pihak PUPR dan sebagainya sehingga memang ini perlu ada pendalaman yang lebih serius dan lebih ketat,” jelasnya.
“Memang di dalam program yang kami sampaikan, kami sudah menjadwalkan setelah ada rakor untuk dilakukan workshop kaitannya khusus tentang bagaimana implementasi terhadap perform dan juga security regulation,” tambahnya.
Sementara itu, Zainudin Amali menyebut bahwa hasil diskusi dalam pertemuan ini akan disampaikan dan didiskusikan bersama kepolisian, terutama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sebagai pihak yang berwenang mengeluarkan izin keramaian.
“Berbagai hal ini yang disampaikan tadi tentu sangat dipahami oleh pemerintah. Oleh karena itu, hasil dan diskusi ini akan saya diskusikan dengan bapak Kapolri,” ujar Amali.
Ia menambahkan, penyelenggaraan kembali liga sepak bola di Indonesia sangat penting dan merupakan kebutuhan untuk persiapan tim nasional.
“Pemerintah mendengarkan apa yang disampaikan oleh teman-teman dari PSSI dan PT LIB. Salah satu hal yang mendasar buat kita, kompetisi ini sekarang dibutuhkan untuk persiapan tim nasional kita,” pungkasnya.***
