Kisah Muazin yang Dulunya Anak Punk: Lihat Temannya Meninggal di Depan Matanya

- 9 Februari 2021, 16:00 WIB
Sejumlah anak punk saat mengamen di pasar Pasar Rakyat Pangkalan Balai, Banyuasin
Sejumlah anak punk saat mengamen di pasar Pasar Rakyat Pangkalan Balai, Banyuasin /FIXPALEMBANG/Indah

Terpikir olehnya, sampai kapan akan hidup di jalanan dengan ketidakpastian. Sementara usianya terus menua. Ia lelah terus hidup di jalanan.

"Saya ngepunk di jalan bingung, kok begini terus. Saya sudah melewati banyak pengalaman, termasuk lihat teman meninggal," ujarnya.

Akhirnya, Yuda memutuskan untuk menyudahi kehidupannya di jalanan itu. Ia bertekad untuk hidup lebih baik. Yuda pulang kembali ke rumahnya, bertemu dengan orangtuanya.

Baca Juga: Kisah Wanita AS Jadi Mualaf Setelah Menonton Sinetron Turki

Kebetulan, sang paman membantunya untuk menata kembali hidupnya agar lebih baik.

"Om saya mau hijrah, mau ngilangin ini (cinta di dunia)'. Saya capek hidup di jalan," kata Yuda pada pamannya.

Perlahan-lahan, Yuda mencoba untuk disiplin menjalankan perintah agama. Hingga akhirnya, ia merasa nyaman dan istiqomah di jalan itu.

Akhirnya, Yuda dinobatkan sebagai muazin di sebuah masjid dekat rumahnya. Kini penampilannya berbeda. Sebuah sorban putih membalut kepalanya. Badanya kini diselimuti gamis warna putih. Dari ujung rambut hingga kaki, tubuh Yuda berbalut kain warna putih.

Baca Juga: Tiba-tiba Kangen dengan Syekh Ali Jaber, Mahfud MD: Semoga Almarhum Mendapat Surga-Nya

Orang yang melihat Yuda untuk pertama kalinya mungkin akan kaget. Sebab gamis dan sorban putih yang melilit badannya terasa kontras dengan tato yang mewarnai wajahnya. Namun, kesan kontras itu akan hilang seketika jika mendengar Yuda melantunkan suara adzan.

Halaman:

Editor: Muhammad J.H

Sumber: Tik Tok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x