Kisah Keteguhan Iman Sahabat Nabi SAW: Menolak Bius dan Khamar Ketika Diamputasi

25 Februari 2021, 11:54 WIB
Ilustrasi berdoa agar diberi kesuksesan //pixabay

 

 

DEMAK BICARA – Sahabat Nabi SAW yang bernama Urwah Bin Zubair dikenal memiliki prinsip keimanan yang kuat. Ia teguh memegang prinsip Islam, walaupun harus menanggung rasa sakit yang berat.

Urwah Bin Zubair putra dari sahabat Rasulullah, Zubair bin Awwam. Sedangkan ibunya adalah putri Khaifah Abu Bakar, Asma. Ada sebuah kisah heroik sekaligus mengharukan yang dialami Urwah.

Pada periode akhir hidupnya, Urwah mendapat cobaan yang sangat berat. Kakinya terkena tumor, sehingga tidak bisa berjalan dengan baik. Berbagai obat sudah diberikan, tapi sakit Urwah tak kunjung sembuh.

Tabib atau dokter menyarankan agar kaki Urwah diamputasi. Untuk mencegah agar tumornya tidak menyebar ke organ yang lain. Ketika proses amputasi akan dilakukan, dokter mengatakan prosesnya akan sangat sakit.

Baca Juga: Kisah Sahabat Nabi SAW Yang Selalu Gagal Miskin. Borong Kurma Busuk, Malah Semakin Kaya

Baca Juga: Kisah Banjir di Zaman Nabi SAW dan Doa Terhindar Dari Musibah Banjir

Dokter menyarankan Urwah untuk meminum khamar atau apapun yang memabukkan, agar rasa sakitnya tidak terasa.

Dengan tegas Urwah menjawab:

“Tidak, itu tidak mungkin! Aku tidak akan meminum yang haram untuk mendapatkan kesembuhan dari Allah SWT.”

Karena Urwah menolak meminum khamar, dokter menawarkan metode lain, yaitu membius Urwah.

“Kalau begitu, kami akan membius anda, agar sakitnya berkurang” kata dokter.

Urwah juga menolak untuk dibius. Ia tidak ingin dalam kondisi tidak sadar, karena akan memutus dzikirnya kepada Allah SWT. Urwah dikenal sebagai sahabat yang tak henti-hentinya berdizkir.

Karena Urwah menolak dua cara yang ditawarkan, akhirnya dokter memanggil beberapa orang untuk membantu memegangi tubuh Urwah, ketika akan diamputasi nanti. Lagi-lagi, Urwah menolaknya.

“Tak perlu. Bagiku, cukup dzikir dan tasbih yang aku ucapkan sebagai temanku selama kalian mengamputasiku,” kata Urwah.

Baca Juga: 9 Sunnah Nabi SAW Ini Semakin Jarang Diamalkan: Matikan Lampu Tidur, Mandi Hujan, dan Tahnik

Baca Juga: 8 Amalan Malam Jumat Pertama Rajab: Potong Kuku, Cukur Kumis, Hingga Rapikan Rambut

Karena Urwah menolak semua opsi yang ditawarkan, akhirnya dokter melakukan amputasi tanpa ada obat penawar apapun. Selama proses amputasi, Urwah tak henti-hentinya berdizkir, bertakbir, dan bertahmid.

Setelah operasi berjalan beberapa lama, Urwah tak kuat menahan sakit dan akhirnya jatuh pingsan sesaat. Dalam sejarah, dituliskan bahwa itulah satu-satunya momen sesaat dimana Urwah “lepas” dari dzikirnya, karena pingsan. Sebelum dan setelah itu, lidah Urwah tak pernah lepas dari dzikir.

Operasi berjalan lancar. Urwah kembali sehat dan selalu menggunakan kakinya untuk melangkah ke tempat yang baik.

Dalam sejarah dikisahkan, Urwah wafat dalam keadaan berpuasa. Di detik akhir ajalnya, keluarganya menawarkan Urwah air untuk diminum, tapi ia menolak.

Baca Juga: Apakah Tes Swab Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Pakar Fiqh Islam

Itulah teladan sahabat Nabi SAW bernama Urwah. Prinsip keimanannya kuat dan teguh, meski dengan itu ia merasakan sakit tak terperi.***

Editor: Muhammad J.H

Tags

Terkini

Terpopuler