DEMAK BICARA – Waspadai lima bahaya bagi kesehatan akibat mengkonsumi obat sirop dengan kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) di luar ambang batas aman.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menduga obat sirop dengan kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) di luar ambang batas aman menyebabkan banyak anak Indonesia menderita gagal ginjal akut.
Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan, hingga 6 November 2022, terdapat 324 kasus gagal ginjal akut pada anak.
Sebanyak 194 korban di antaranya meninggal dunia, 102 pasien dinyatakan sembuh, dan 28 pasien dalam perawatan.
Baca Juga: Jokowi: IKN Siap Selenggarakan Olimpiade 2036, Didukung Sejumlah Menteri dan Presiden IOC
Saat ini, Polri menetapkan PT Afi Farma dan CV Samudera Chemical sebagai tersangka kasus obat sirop yang diduga menyebabkan gagal ginjal akut pada anak.
Obat sirop tersebut mengandung bahan tambahan Propilen Glikol (PG) yang ternyata mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol melebihi ambang batas aman.
Kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang berlebihan pada obat sirop dapat membahayakan kesehatan manusia.
Berikut bahaya kandungan EG dan DEG di atas ambang batas aman untuk tubuh.
Baca Juga: Polri Tetapkan Dua Perusahaan sebagai Tersangka Kasus Gagal Ginjal Akut
1. Gangguan Pernapasan
Menurut penelitian, banyak pasien yang mengonsumsi obat dengan kandungan EG di atas batas aman akan mengalami gangguan pernapasan sehingga membutuhkan alat bantu napas atau intubasi endotrakeal.
2. Merusak Organ Tubuh
Efek dari mengonsumsi EG dan DEG yang berlebihan adalah rusak otak, paru-paru, hati, dan ginjal.
3. Gagal Ginjal Akut
Dugaan terkuat gagal ginjal akut di Indonesia akibat ada kandungan toksik EG dan DEG di dalam obat sirop yang berdampak pada kerusakan ginjal jika dikonsumsi berlebihan.
4. Gangguan Neurologis
Fase awal keracunan EG pada manusia ditandai dengan inebriation (mabuk) yang tidak termetabolisme.
Gangguan neurologis tersebut juga dialami saat kondisi keracunan parah, seperti bicara cadel, kantuk, kegelisahan, dan disorientasi.
5. Kematian
Lebih dari setengah anak korban gagal ginjal akut di Indonesia meninggal dunia.
Kandungan DEG bisa menyebabkan kematian, seperti di Haiti pada 1995.
Sementara EG juga disebut menyebabkan kematian anak di Gambia pada 12 Oktober 2022.***