Biden Wanti-wanti: Jika AS Tidak Segera Bergerak, China Akan Rebut Makan Siang Kita

- 13 Februari 2021, 11:45 WIB
Xi Jinping (kanan) meminta Joe Biden dan Amerika Serikat untuk tidak ikut campur mengurusi soal Taiwan, Hong Kong dan Xinjian.
Xi Jinping (kanan) meminta Joe Biden dan Amerika Serikat untuk tidak ikut campur mengurusi soal Taiwan, Hong Kong dan Xinjian. /Kolase Instagram.com/@joebiden dan Media Kedubes China untuk Indonesia/

Kepada para senator, Biden menyampaikan bahwa dirinya sudah berbicara dengan Xi Jiping melalui sambungan telepon sehari sebelumnya. Dalam pembicaraan itu, Biden mengangkat sejumlah isu. Mulai soal diskriminasi Uighur, demokrasi di Hongkong dan Taiwan, serta sikap agresif ekonomi China.

Namun, peringatan keras Biden dibalas Xi Jiping dengan hal serupa. XI Jinping memperingatkan tindakan konfrontatif dengan China akan menimbulkan “bencana.” Sebelumnya, Biden membentuk tim khusus Pentagon untuk menangani isu China.

Seorang pejabat AS mengatakan Washington berada dalam posisi yang kuat setelah berkonsultasi dengan sekutu dan mitra terkait "aktivitas dan pelanggaran agresif" yang dilakukan China. Pejabat tersebut mengatakan pemerintahan Biden akan melihat perkembangan dalam beberapa bulan mendatang, sebelum melakukan beberpa langkah startegis.

Baca Juga: Biden Perintahkan Pentagon Bentuk Tim Khusus Hadang China. Situasi Tegang

Diantaranya, menambahkan daftar "pembatasan" ekspor teknologi sensitif ke China. Dalam waktu dekat ini, Gedung Putih juga tidak berencana untuk mencabut tarif administrasi dagang yang dijatuhkan Presiden AS sebelumnya, Donald Trump.

Terkait masa depan hubungan AS-China, pakar Asia di Pusat Kajian Strategis dan Internasional Washington, Bonnie Glaser, mengatakan ruang kerja sama antara kedua negara sebenarnya terbuka. Namun, ada gap perbedaan yang lebar antar keduanya.

“Perhatian yang disoroti oleh Presiden Biden pada dasarnya adalah semua kepentingan inti Tiongkok. Jadi mempersempit perbedaan akan sangat menantang. Xi tidak menyarankan bahwa ada prasyarat untuk kerja sama bilateral dalam berbagai masalah seperti perubahan iklim. Jadi itu adalah salah satu hal yang positif," kata Glaser.***

 

Halaman:

Editor: Muhammad J.H

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x