Wanita Jepang Banyak yang Kesepian, Tetsushi Sakamoto Ditunjuk Sebagai Menteri Kesepian

- 19 Februari 2021, 13:18 WIB
Ilustrasi kesepian.
Ilustrasi kesepian. /pixabay/goodinteractive

DEMAK BICARA - Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga baru-baru ini menunjuk Tetsushi Sakamoto sebagai Menteri Kesepian. Tetsushi Sakamoto dilantik pada, 12 Februari 2021 lalu.

Menteri Kesepian itu dibentuk untuk mengatasi masalah warganya yang mengalami stress dan kesepian akibat pandemi Covid-19.

Tugas, Menteri Kesepian adalah mencari cara atau setidaknya mengurangi beban masyarakat yang saat ini yang merasa kesepian atau sendirian ditengah pandemi Covid-19 yang kebanyakan dirasakan oleh wanita.

Baca Juga: Soal Nuklir, Menlu Iran ke AS: Singkirkan Penyebabnya, Jika Anda Takut Akibatnya

Disebutkan bahwa angka kematian karena bunuh di Jepang saat ini semakin meningkat.

“Aku ingin kamu mengusut masalah ini dan mengajukan strategi yang komprehensif,” jelas PM Yoshihide dikutp dari Nikkie Asia, Jumat, 19 Februari 2021.

PM Yoshihide juga menakankan agar segera dibentuk forum darurat untuk memberikan solusi terkait masalah bunuh diri.

Baca Juga: AS Siap Bicarakan Soal Nuklir Dengan Iran, Asalkan...

Sementara itu, Tetsushi Sakamoto mengatakan, akan memberikan solusi untuk mencegah masyarakat merasa kesepian dan terisolasi secara sosial.

Masalah kesepian tidak bisa dianggap sebagai masalah yang sepele. Sebab, kesepian bisa mempengaruhi masalah lain yang lebih serius, misalnya seperti penarikan diri secara sosial, kemiskinan hingga bunuh diri. Oleh sebab itu, solusinya perlu dipikirkan cepat.

Selain itu, Tetsushi Sakamoto juga berencana akan meningkatkan hubungan antar sesama warga yang tujuanya adalah menaikan angka kelahiran.

Baca Juga: Soal Hukuman Mati Mantan Menteri Korupsi, Rocky Gerung Sebut Wamenkumham Tidak Paham Doktrin Ham

Baca Juga: Dari Dalam Penjara Israel, Lelaki Palestina Ini Selundupkan Sperma dan Berhasil Punya Anak

Jepang bukanlah negara yang pertama membuat kebijakan seperti itu. Sebelumnya, di 2018 Pemerintah Inggris juga pernah membentuk kebinet untuk mencegah warganya merasa kesepian, terutama bagi orang-orang tua.

Namun, Jepang tidak menfokuskan pada masalah usia, akan tetapi lebih kepada semua umur.

Editor: Muslimin

Sumber: Nikkei Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah