Network
DEMAK BICARA - Kementerian Kesehatan Palestina mengeluarkan pernyataan pada Senin yang mengungkapkan bahwa sekitar 2.000 staf medis yang bekerja di rumah sakit-rumah sakit di Jalur Gaza utara tidak memiliki makanan untuk berbuka puasa pada hari pertama Ramadan. Situasi ini menyoroti eskalasi krisis kemanusiaan yang melanda wilayah tersebut.
Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf al-Qudra, para petugas medis tersebut sangat terpapar kelaparan akibat kondisi sulit yang melanda Jalur Gaza utara.
Al-Qudra menyerukan agar organisasi-organisasi bantuan internasional segera bergerak menyediakan makanan bagi staf medis yang sedang bertugas.
Baca Juga: Israel Tembak Warga Antri Bantuan di Jalur Gaza Tewaskan Tujuh Orang dan Luka Lebih dari 20 lainnya
Baca Juga: 15 Anak Di RS Kamal Adwan Gaza Meninggal karena Malnutrisi dan Dehidrasi
Pada Senin, 11 Maret 2024, warga Palestina di Gaza, bersama dengan umat Muslim di seluruh dunia, memulai hari pertama Ramadan di tengah serangan terus-menerus oleh Israel di Jalur Gaza.
Kondisi ini menjadikan bulan Ramadan yang sakral menjadi periode yang paling berat bagi mereka, karena harus menghadapi situasi sulit akibat pengungsian dan kekurangan makanan, air, dan sebagian besar kebutuhan pokok lainnya.
Perang yang semakin memburuk di Gaza menimbulkan keprihatinan yang mendalam, khususnya terhadap kesejahteraan staf medis yang berjuang keras untuk menyelamatkan nyawa di tengah kondisi yang sulit.
Langkah-langkah segera perlu diambil untuk mengatasi krisis ini dan memastikan bahwa mereka yang berada di garis depan pelayanan kesehatan memiliki akses ke makanan dan kebutuhan lainnya selama bulan Ramadan yang suci ini.***
