Israel Bersiap untuk Aktivitas Besar di Rafah, Pembantaian Warga Sipil Palestina Jalur Gaza Selatan

- 18 Maret 2024, 22:11 WIB
Arsip foto - Tempat penampungan pengungsi warga Palestina di kota Rafah, Jalur Gaza selatan, 8 Desember 2023./ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa.
Arsip foto - Tempat penampungan pengungsi warga Palestina di kota Rafah, Jalur Gaza selatan, 8 Desember 2023./ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa. /

DEMAK BICARA - Israel mengumumkan rencananya untuk melakukan "aktivitas besar" di kota Rafah, Jalur Gaza selatan, setelah proses evakuasi warga Palestina ke bagian barat kota tersebut.

"Mari kita bersiap untuk bertindak di Rafah, dan sebelum "aktivitas besar" dimulai, kita akan mengevakuasi warga dari wilayah tersebut menuju bagian barat," ujar Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, kepada penyiar publik Israel, KAN.

Dalam beberapa pekan terakhir, pejabat Israel telah menolak secara berulang untuk mengizinkan pengungsi Palestina kembali ke utara dari Jalur Gaza selatan.

Katz menekankan bahwa "Ketika kita harus bertindak di Rafah, saya tidak melihat adanya kesenjangan antara Amerika Serikat dan Israel, termasuk dalam proses evakuasi warga sipil."

Baca Juga: Malaysia Mengutuk Serangan Israel terhadap Pusat Distribusi Pangan PBB di Gaza

Pernyataan Katz datang sehari setelah juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, menegaskan bahwa Washington tidak akan mendukung operasi militer besar-besaran di Rafah tanpa adanya rencana yang memadai untuk menjamin keamanan dan keselamatan 1,5 juta pengungsi.

Pada tanggal 15 Maret 2024, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui rencana operasi militer di Rafah, dan militer sedang bersiap untuk melakukan evakuasi warga.

Israel telah menjajah Palestina selama 75 tahun dan melakukan agresi militer besar-besaran yang meluluhlantakkan Gaza dengan korban jiwa lebih dari 30 ribu jiwa sejak 7 Oktober 2023.***

Editor: Maya Atika

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x