DEMAK BICARA - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa data pertahanan, termasuk Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista), tidak dapat dibuka secara terbuka kepada publik seperti toko kelontong. Pernyataan ini merespons permintaan beberapa calon presiden yang menginginkan data pertahanan dibuka secara transparan selama debat ketiga Pilpres 2024.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa beberapa informasi yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan negara perlu dijaga kerahasiannya karena melibatkan strategi besar negara. Meskipun ada beberapa informasi yang bisa dibuka kepada publik, banyak hal yang harus dirahasiakan karena menyangkut keamanan nasional.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Tiga Jembatan Pengganti Calllender Hamilton di Banten
Dalam debat ketiga Pilpres 2024, beberapa calon presiden, termasuk Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, mengkritik pembelian Alutsista bekas dan menuntut transparansi data pertahanan. Namun, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, menjelaskan bahwa keputusan pembelian Alutsista tidak hanya berdasarkan kondisi baru atau bekasnya, tetapi juga memperhitungkan faktor-faktor lain seperti masa pakai.
Presiden Jokowi menegaskan pentingnya menjaga kerahasiaan informasi terkait pertahanan demi keamanan dan strategi besar negara.***