Hal ini menimbulkan kepanikan dan penonton memadati pintu keluar Stadion Kanjuruhan.
Namun, berdasarkan saksi mata Washington Post, beberapa pintu gerbang Stadion Kanjuruhan masih terkunci, seperti pintu di tribun 4 dan 8.
Foto dan video yang beredar menunjukkan beberapa pintu di sekitar Stadion Kanjuruhan bengkok setelah insiden itu.
Menurut analisis Clifford Stott pakar pengendalian massa, ini membuktikan bahwa pintu dalam keadaan terkunci, padahal pertandingan telah berakhir sejak 11 menit sebelum tembakan gas air mata muncul.***