DEMAK BICARA - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo melaporkan ada 11 kali tembakan gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan, jumlah yang jauh berbeda dari analisis Washington Post.
Kapolri menyatakan bahwa gas air mata ditembakkan 11 kali oleh aparat keamanan saat mengurai kerusuhan Aremania, penggemar Arema FC, dalam laga BRI Liga 1 2022/2023 antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu kemain.
Listyo Sigit menjelaskan, 11 kali tembakan gas air mata tersebut terdiri dari tujuh tembakan ke tribun selatan Stadion Kanjuruhan, satu tembakan ke tribun utara, dan tiga lainnya ke lapangan.
“Terdapat 11 personel yang menembakkan gas air mata, ke tribun selatan kurang lebih tujuh tembakan, utara satu tembakan, dan ke lapangan tiga tembakan,” jelasnya, dikutip dari Antara.
Pernyataan 11 tembakan gas air mata di tragedi Kanjuruhan ini berbeda dengan hasil analisis Washington Post.
Dalam laporan yang terbit Kamis malam kemarin, Washington Post menemukan bahwa amunisi, seperti gas air mata, flash bang dan flare, ditembakkan sebanyak paling tidak 40 kali selama 10 menit ke arah lapangan dan tribun penonton di Stadion Kanjuruhan.
Washington Post mendapatkan hasil ini dari analisis terhadap 100 video dan foto kejadian, pernyataan 11 saksi mata, serta analisis pakar pengendalian massa dan advokat hak-hak sipil.
Tembakan gas air mata membuat ribuan penonton panik dan berdesakan keluar dari stadion.