Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa Jakarta memasuki musim kemarau pada Mei dan diprediksi akan mencapai puncaknya pada Juni 2024. Musim kemarau ini diprediksi akan meningkatkan polusi udara di Jakarta.
Fenomena iklim global seperti El Nino, La Nina, dan Dipole Mode Positif/Negatif turut mempengaruhi konsentrasi partikel polutan di Indonesia, termasuk di Jakarta.
Albert Nahas, Koordinator Sub Bidang Informatif Gas Rumah Kaca BMKG, menjelaskan bahwa La Nina dapat mempengaruhi konsentrasi PM2.5 di Indonesia dengan pola konsentrasi yang cenderung tinggi pada malam hingga pagi hari dan rendah pada siang hari.
Fenomena iklim global ini berperan dalam mengubah kondisi PM2.5 di wilayah Indonesia, termasuk Jakarta.***