DEMAK BICARA - Konflik antara Israel dan Palestina telah menjadi salah satu konflik paling rumit dan memicu emosi di dunia. Perbedaan pendapat, klaim atas wilayah yang sama, dan sejarah yang bermasalah telah menciptakan panggung yang tegang di Timur Tengah.
Dalam era digital, media sosial telah memainkan peran kunci dalam menyebarkan informasi, memperkuat propaganda, dan mempengaruhi pandangan internasional tentang konflik ini.
Baca Juga: Menggali Akar Konflik Palestina-Israel: Isu Teritorial, Agama, dan Politik
1. Informasi Cepat dan Akses Global
Salah satu manfaat utama media sosial dalam konflik Israel-Palestina adalah kemampuannya untuk menyebarkan berita dan informasi dengan cepat.
Warga Palestina dan Israel, bersama dengan jurnalis dan pengamat, menggunakan platform seperti Twitter, Facebook, TikTok dan Instagram untuk melaporkan peristiwa yang sedang berlangsung secara real-time dikarenakan banyaknya media besar yang menyampaikan kebohongan.
Ini memungkinkan dunia untuk mendapatkan akses cepat ke informasi terbaru dari sumber yang beragam.
2. Penyiaran Propaganda
Namun, media sosial juga digunakan sebagai alat propaganda oleh kedua pihak dalam konflik. Gambar-gambar dan cerita-cerita yang dipilih dengan cermat diposting untuk mempengaruhi pandangan publik.
Propaganda seringkali digunakan untuk membangun simpati internasional dan menggambarkan pihak lain sebagai penjahat.